Kamis, 16 Februari 2012

Tips Kecantikan

Tips Kecantikan


Sebab-sebab Kecemasan yang dialami Ibu Hamil

Posted: 16 Feb 2012 02:45 AM PST

Sebab-sebab Kecemasan yang dialami Ibu Hamil

Sebab-sebab Kecemasan yang dialami Ibu Hamil

1. Perubahan-perubahan fisik selama tiga trimester
Kehamilan dapat dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester 1, trimester 2, dan trimester 3,
pada tiap trimester tersebut wanita hamil akan mengalami perubahan-perubahan fisik. Perubahan
fisik tersebut dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan terhadap perubahan fisik pada
trimester 1 yaitu mual-mual, muntah-muntah, pusing, cepat lelah dan capek. Sedangkan
perubahan psikologisnya adalah wanita hamil mudah marah, mudah tersinggung, dan sebagainya
pada trimester 1 wanita hamil lebih cemas dan takut akan keguguran. Hal ini dikarenakan pada
fase ini perkembangan bayi belum terlihat jelas dan lemah.
Pada trimester ke-2 ibu hamil biasanya sudah bisa menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan yang terjadi pada trimester 1. Ibu hamil pada trimester ke-2 mulai merasakan adanya
gerakan janin di dalam perutnya. Apabila wanita hamil tidak dapat merasakan gerakan-gerakan
bayi dalam kandungannya maka akan muncul kecemasana. Kecemasan ini berasal dari ketakutan
ibu hamil akan berkembangnya janin yang ada di dalam perutnya. Apakah bayi yang ada di
dalam kandungannya masih hidup atau mengalami suatu gangguan. Pada wajah ibu hamil juga
akan muncul bercak kecoklatan pada kulit hidung dan pipi. Wanita hamil yang selalu
memperhatikan kecantikan wajahnya akan merasa cemas dengan kecantikannya.
Pada trimester ke-3 kecemasan akan kembali muncul ketika akan mendekati proses
persalinan. Ibu hamul akan ditakuti oleh kesakitan yang luar biasa ketika akan melahirkan
bahkan resiko kematian. Hal ini disebabkan wanita hamil sering mendengarkan cerita-cerita,
baik dari tetangga mabupun ibu-ibu yang pernah melahirkan. Apakah ia bisa melakukan proses 2

mengejan dengan baik agar proses persalinan berlangsung dengan lancar. Jika wanita hamil
lemah, maka akan mempersulit proses melahirkan nanti.
2. Pengalaman emosional ibu hamil
Kecemasan dapat timbul ketika individu menghadapi pengalamana-pengalaman baru.
Wanita hail yang pertama kali hamil akan lebih merasa cemas dibandingkan dengan wanita
hamil yang sudah pernah melahirkan. Hal ini didasarkan bahwa "Cemas dapat timbul ketika
individu menghadapi pengalaman-pengalaman baru seperti masuk sekolah, memulai pekerjaa
baru, atau melahirkan bayi".(Stuart & Sundeen, 1993).
Wanita hamil akan belajar dari pengalaman-pengalaman emosionalnya selama menjalani
kehamilan. Apabila wanita hamil merasa terancam maka akan menimbulkan kecemasan.
Kecemasan sebagai suatu emosi yang muncul dari pengalaman subyektif individu. Tiap individu
mempunyai pengalaman-pengalaman yang berbeda sehingga antara individu yang satu dengan
individu yang lainnya tidak sama dalam menyikapi kecemasannya. Individu yang mengetahui
penyebab sumber kecemasannya akan lebih mudah untuk menghadapi kecemasan terutama pada
ibu hamil.
3. Situasi-situasi yang mengancam ibu hamil
Situasi yang mengancam ibu hamil meliputi ancaman fisik, ancaman terhadap harga diri,
dan tekanan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan. Individu yang merasa pada suatu
kondisi yang tidak jelas akan menimbulkan cemas. Contohnya; khawatir akan kehilangan orang
yang kita cintai, perasaan-perasaan bersalah dan berdosa yang bertentangan dengan hati nurani,
dan sebagainya. Situasi kecemasan tersebut biasanya dialami oleh wanita yang menjalani
kehamilan dan persalinan. Hal ini menandakan bahwa kebutuhan akan rasa aman sangat 3

diperlukan ketika rasa gelisah dan rasa takut muncul pada ibu hamil. Ibu hamil akan sangat cepat
mengenali diri dan bayinya jika ia berada dalam situasi-situasi seperti keguguran atau cemas
terhadap dirinya yang mengidap penyakit berbahaya bagi calon bayi.

Renang Ternyata Dapat Memicu Osteoporosis

Posted: 15 Feb 2012 02:45 PM PST

Renang Ternyata Dapat Memicu Osteoporosis

Renang Ternyata Dapat Memicu Osteoporosis

Osteoporosis adalah suatu penyakit dimana penderitanya banyak kehilangan massa tulang sehingga tulang menjadi lebih rapuh dan mudah mengalami fraktura, terutama di bagian-bagian tertentu seperti pinggang, tulang punggung, dan bahkan bahu. Gejala osteoporosis tidak disertai oleh rasa sakit sama sekali sehingga banyak orang tidak menyadari terjadinya osteoporosis di dalam tubuh mereka. Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa ada 24 juta orang Amerika yang telah menderita osteoporosis dimana 80%-nya adalah perempuan dan diperkirakan ada 10 juta orang lagi di dunia yang tengah mengalami osteoporosis. Itu berarti 1 dari 4 wanita dan 1 dari 8 pria berusia di atas 50 tahun telah mengidap osteoporosis. Lebih jauh lagi, ada 1 dari 4 pasien osteoporosis yang meninggal dunia setelah mengalami keretakan atau patah tulang.

Tanda-tanda awal berkurangnya massa tulang adalah mudah retak, terutama pada bagian pinggul, lengan, dan juga ruas tulang belakang. Meskipun osteoporosis biasanya disebabkan oleh obat-obatan (misalnya steroid) atau penyakit tertentu, sebagian besar kasus osteoporosis biasanya disebabkan oleh bertambahnya usia (senile osteoporosis) dan penurunan drastis hormon estrogen (postmenopausal osteoporosis) pada wanita berumur sekitar 50 tahun.

Sebenarnya, tulang kita secara alami melakukan pembaharuan sel-sel tulang secara terus menerus. Di luar angkasa, tubuh astronot biasanya merespon kurangnya tekanan gravitasi dengan mengurangi masa tulang mereka. Semakin besar tekanan yang diberikan pada tulang dalam kurun waktu tertentu, semakin besar pula respon tubuh untuk menambah kepadatan tulang.

Berenang, meskipun terkenal sangat baik untuk senam kardiovaskular, keflexibelan tubuh, serta melatih kekuatan, rupanya memilikki pengaruh buruk bagi tulang. Sebuah studi yang membandingkan perenang dengan atlet olahraga lain menunjukkan bahwa kepadatan tulang seorang perenang sangatlah buruk. Peningkatan massa otot dan tarikan kuat di seluruh tubuh rupanya tidak mampu menstimulasi peningkatan kepadatan tulang. Hal ini disebabkan karena saat kita berenang, tubuh kita terbebas dari tekanan gravitasi bumi dan sama sekali tidak terbebani oleh berat yang mampu merangsang kepadatan tulang.

Lalu apa yang harus dilakukan oleh seorang perenang?

Bagi Anda yang suka berenang, Anda tidak perlu khawatir dan menghentikan aktivitas berenang Anda karena ada beberapa cara unuk mencegah osteopororsis pada perenang. Sebagai langkah awal, seorang perenang sebaiknya melakukan sedikit latihan angkat beban di air karena tekanan beban dapat menstimulasi peningkatan kepadatan tulang. Kita bisa melihat beberapa contoh olahraga lain yang dapat membantu meningkatkan kepadatan tulang seperti basket, angkat barbel, dan voli, sementara olahraga seperti lari dan lompat tali biasanya tidak begitu membantu hal tersebut.

Apakah harus diet juga?

Selain makanan-makanan sehat seperti buah dan sayur, ada baiknya seorang perenang (terutama yang dewasa) juga mengonsumsi kalsium lebih banyak dari biasanya. Jenis-jenis kalsium yang mudah diserap antara lain adalah berupa kalsium sitrat, glukonat, dan laktat. Sebagian besar orang normalnya mendapat asupan kalsium sebanyak 800-1000 mg per hari, namun wanita pada masa menopause biasanya memerlukan sekitar 1500 mg per hari. Selain itu, mengonsumsi susu kedelai juga dapat membantu menstimulasi pembaharuan jaringan-jaringan tulang.

 

0 komentar:

Posting Komentar