Senin, 06 Juni 2011

Perawatan Karies Akar Gigi

Perawatan yang tersedia untuk pasien seharusnya tergantung pada klasifikasi mereka ke dalam kelompok resiko. Strategi perawatan untuk karies akar dipercayakan pada pemeriksaan klinis dan penemuan dan ditentukan oleh ukuran, jenis, perluasan dan lokasi lesi, keperluan estetik dan juga kondisi fisik dan mental pasien.

Laju keberhasilan klinis tergantung pada derajat resesi dan kerusakan. Sejak terpaparnya permukaan akar disebabkan oleh resesi gingiva dapat dihubungkan dengan faktor yang menyebabkan abrasi servikal, karies akar, sensitivitas dan estetik yang tidak diharapkan, graft jaringan lunak dapat merawat keadaan ini secara efektif.

Lesi karies akar sulit diperbaiki karena lokasinya, yang biasanya terletak pada subgingival. Akses dan isolasi adekuat penting untuk restorasi yang baik. Akses dapat diperoleh dengan penggunaan retraction cord dan klem yang tepat yang menyebabkan perpindahan jaringan lunak dan membuka lesi atau dengan membuat flap kecil. Keputusan untuk menggunakan metode retraksi khusus tergantung pada apakah perluasan lesi ke apikal terletak 2 mm di atas crest alveolar. Bila prosedur klinis dilakukan, penanganan yang ekstrim seharusnya dilakukan tanpa mengganggu lebar biologis, jika tidak, maka inflamasi akan terjadi.

Preparasi kavitas sebagian besar tergantung pada perluasan lesi. Permukaan sebaiknya dibersihkan dengan pumice bebas fluoride untuk memastikan pengeluaran plak. Lalu jaringan gigi yang mengalami decay diekskavasi, dan dinding restorasi dipreparasi. Desain margin dan retensi tergantung pada bahan restorasi yang digunakan.

Dengan beban fungsional in vivo yang minimal pada permukaan akar, retensi yang minimal teapi tetap diperlukan. Ketika amalgam merupakan bahan pilihan, dimana akses dan estetik tidak diperhatikan, groove retensi diperlukan ke oklusal dan di gingiva. Bahan yang digunakan dengan adesif memerlukan bevel pada margini koronal preparasi untuk memberikan retensi mikromekanikal yang lebih baik.

Akses dan isolasi yang tepat untuk merawat karies akar adalah sangat penting, dan idealnya melibatkan penggunaan rubber dam jika lesi supragingival.akan tetapi, ini kadang-kadang tidak dapat diperoleh jika lokasi lesi dekat dengan margin gingival atau subgingival. Pada kasus tersebut, metode lain untuk isolasi seperti cotton roll dan retraction cord dapat digunakan. Penanganan harus dilakukan tanpa menggunakan agen hemostatik yang mempengaruhi agen bonding. Jika lesi meluas ke subgingiva dan tidak dapat diobservasi lengkap bahkan dengan penggunaan retraction cord, incisi mungkin diperlukan untuk melengkapi prosedur restorasi.

Ilham Radiansyah adalah kontributor tetap InfoGigi.com. Sehari-hari Ilham Radiansyah adalah mahasiswa kedokteran gigi pada salah satu perguruan tinggi negeri di Makassar.

Restorasi Gigi Akibat Karies Akar

Praktisi gigi harus memberikan perawatan berdasarkan kebutuhan pasien dan memahami penyebab penyakit khusus dari penyakit mulut, untuk menyediakan penanganan yang tepat . Hal ini tergantung pada perluasan decay, dan dekatnya lesi pada pulpa dan jaringan lunak, dimana membuat isolasi sulit karena darah, saliva dan cairan permukaan.

Terdapat perbedaan bahan restorasi yang tersedia tetapi tidak ada satupun bahan yang menunjukkan karakteristik yang ideal. Klinisi harus menyesuaikan setiap keadaan restorasi dengan bahan yang paling tepat untuk keadaan tersebut, dipertimbangkan mengenai lokasi, kemampuan akses, margin, dan oral hygiene.

Bahan tambalan emas yang dibuat secara langsung, tadinya merupakan bahan pilihan karena kemampuannya untuk memberikan adaptasi marginal yang sangat baik dan kesesuaiannya. Akan tetapi, penggunaan bahan tambalan emas yang dibuat langsung dapat merugikan ketika akses terbatas dan isolasi sulit dilakukan. Sekarang ini, penggunaan klinis bahan ini sangat terbatas karena kemampuan bahan baru dengan sifat yang lebih baik.

Amalgam gigi telah tersedia 150 tahun yang lalu, dan telah menjadi bahan pilihan untuk restorasi gigi posterior tidak terlalu besar. Amalgam gigi , suatu bahan yang mudah dimanipulasi, dapat digunakan di daerah yang sulit diisolasi atau dimana margin tertutup dengan sendiri. 40 Akan tetapi, sifat amalgam gigi sensitif terhadap teknik.

Lagipula, bahan ini kurang estetis dalam penampilannya, rapuh, tidak mempunyai efek terapeutik, dan tidak dapat melekat pada struktur gigi. Kekurangan selanjutnya dari bahan ini yaitu memerlukan pemotongan struktur gigi sehat di sekitar jaringan karies untuk retensi restorasi yang adekuat. Penggunaan amalgam high-copper, alloy bentuk spheric (bola) dan bebas zink diperlukan pada lesi permukaan akar untuk menjamin kondensasi dan integritas marginal yang adekuat.

Semen glass-ionomer tradisional memiliki sifat yang diharapkan yakni biokompatibel, mencapai perlekatan kimia dengan enamel dan dentin, dan melepaskan fluoride dalam jangka waktu lama. Kerugian bahan ini adalah estetiknya yang kurang dan penggunaan yang tidak tahan lama secara in vivo. Penggunaannya menjadi sangat terbatas dengan berkembangnya bahan baru yang menunjukkan sifat yang lebih baik.

Resin modified glass-ionomer diindikasikan untuk pasien dengan resiko karies tinggi. Bahan ini biokompatibel, melekat pada enamel dan dentin, menunjukkan ekspansi dan kontraksi termal yang sesuai dengan struktur gigi, dan memiliki efek antikariogenik dari karakteristik pelepasan fluoride jenis yang sama dengan glass-ionomer. Bahan glass-ionomer merupakan reservoir fluoride dan diketahui dengan baik dapat mengurangi laju karies.

Bahan ini juga dapat diisi kembali dengan mengambil ion fluoride dari lingkungan mulut. Bahan glass-ionomer merupakan bahan yang sensitif terhadap teknik dan harus terhindar dari kontaminasi kelembaban untuk sifat yang optimal. Resin modified glass-ionomer menunjukkan sifat yang dapat diterima secara klinis, dan memiliki estetik yang baik, dan kurang rapuh dibandingkan glass ionomer tradisional. Untuk mencapai estetik yang lebih baik secara in vivo, penggunaan teknik sandwich diindikasikan, dimana lapisan liner glass-ionomer pada kavitas yang dipreparasi selanjutnya ditutup dengan lapisan komposit resin hibrid.

Komposit resin merupakan bahan dengan estetik yang sangat baik, dan melekat pada enamel dan dentin, tetapi tidak memiliki efek antikariogenik ketika produk tradisional tidak mengandung sejumlah fluoride bermakna yang dapat dilepaskan. Komposit hibrid menunjukkan perbaikan kekuatan dan perbaikan estetik dibandingkan dibandingkan dengan resin komposit tradisional. Komposit mikrofilled dapat dipolish tinggi untuk menyediakan kilauan yang sama dengan enamel, dan bahan ini memberikan hasil yang baik pada daerah dengan tekanan yang rendah.

Selanjutnya, bahan ini direkomendasikan untuk restorasi permukaan akar, khususnya dengan lesi abfraksi, karena mempunyai modulus elastisitas yang lebih rendah dibanding komposit hibrid. Hal ini penting untuk dipertimbangkan, ketika gigi melentur selama mastikasi dan bahan yang fleksibel akan menjadi pilihan yang lebih baik untuk restorasi permukaan akar.

Komposit resin merupakan bahan yang sensitif terhadap teknik dan memerlukan isolasi yang baik untuk keberhasilan klinis restorasi. Shrinkage polimerisasi yang berhubungan dengan curing resin komposit merupakan hal lainnya, karena hal ini dapat menghasilkan diskolorasi resin disekitar tepi dan mikroleakage yang memicu terjadinya sensitivitas gigi dan karies sekunder. Penggunaan sistem bonding baru yang dapat menutup tubulus dentinalis dapat meminimalkan efek ini. Penempatan bevel pada margin enamel diharapkan memberikan estetik dan retensi yang lebih baik.

Resin komposit yang mengandung fluoride hanya melepaskan sejumlah kecil fluoride dan memiliki sedikit kemampuan untuk diisi ulang dari lingkungan mulut. Oleh karena itu, bahan initidak dianjurkan untuk pasien dengan resiko karies yang tinggi, tetapi dapat digunakan ketika estetik dipersoalkan.

Kompomer merupakan komposit resin polyacid-modified dan selanjutnya menunjukkan sifat dari glass-ionomer dan komposit resin. Bahan ini melepaskan fluoride, tetapi lebih luas daripada glass-ionomer, dan bahan ini melekat pada enamel dan dentin. Kompomer dapat digunakan pada daerah yang tekanannya rendah dimana estetik diperlukan.

Harus dicatat bahwa, dengan penggunaan agen bonding, permukaan dentin yang teretsa harus dikeringkan untuk menghindari kolapsnya jaringan kolagen dengan menempatkan primer hidrofilik dan komponen adesif dari bahan bonding untuk berpenetrasi ke dalam dentin yang teretsa dan di sekitar kolagen untuk membentuk hibrid layer, yang membolehkan bahan resin melekat pada gigi. Pada kasus berat dimana karies mengelilingi permukaan akar, penutupan keseluruhan mungkin merupakan pilihan perawatan.

Kesimpulan Seputar Karies Akar Gigi
Dengan lebih banyak orang lanjut usia yang mempertahankan gigi asli mereka, kebutuhan untuk memahami sifat dan penyebab lesi permukaan akar adalah sangat penting. Tindakan pencegahan yang meliputi oral hygiene yang baik, kontrol plak, dan terapi fluoride diperlukan sebelum dan sesudah perawatan gigi.

Tidak terdapat data umum yang tersedia tentang prevalensi karies akar di kerajaan Arab Saudi, yang membuatnya menjadi daerah yang penting diteliti oleh tenaga kesehatan dan klinisi. Perawatan karies permukaan akar harus seara langsung dilakukan dan disesuaikan dengan kasus individual dengan mengklasifikasikan pasien dalam kelompok resiko untuk mencapai hasil yang maksimum. Penggunaan bahan resin-modified glass ionomer dianjurkan untuk restorasi ini karena sifat kariostatiknya pada pasien dengan resiko karies tinggi.

Referensi
1. Hardwick JL.The incidence and distribution of caries throughout the ages in relation to the Englishmen’s diet.Br Dent J 1960;108:9-17.
2. Katz RV.Development of an index for the prevalence of root caries.J Dent Res 1984;63:814-818.
3. Corbett ME,Moore WJ.Distribution of dental caries in ancient British population:IV. The19th century.Caries Res 1976; 10:401-414.
4. Fedele DJ,Sheets CG.Issues in the treatment of root caries in older patients.J Esthet Dent1998;10:243-252.
5. National Institute of Health. Technology assessment conference. Effects and side-effects of dental restorative materials.Bethesda, MD: US Department of Healt handHumanServices,1991.
6. EttingerRL.Epidemiology of dentalcaries.Abroad review. Dent ClinNorthAm 1999;43:679-694.
7. MillerWD.Experiments and observations on the wasting of tooth tissue variously designated as erosion, abrasion, chemical erosion, denudation, etc. Dent Cosmos 1907;49:1-23,109-124,225-247.
8. BeckJD.The epidemiology of root surface caries: North America studies . AdvDentRes 1993;7:42.
9. ShayK.Root caries in the older patients. Significance, prevention and treatment. DentClin NorthAm1997;41:763-794.
10. KatzRV.Assessing root caries in populations the evolution of the root caries index J public Health
11. Ministry of Finance and National Economy, Central Department of Statistics, Kingdom of Saudi Arabia.The primary results of the general census for the population and houses. 1421AD (2001 AD).
12. Akpata ES, Al-Shammery AR, Saeed HI. Dental caries, sugar consumption and restorative dental care in 12-13 year old children in Riyadh, Saudi Arabia. Community Dent Oral Epidemiol 1992;20 :343-346.
13. Al-Ghanim NA, Adenubi JO, Wyne AA, Khan NB.Caries prediction model in pre-school children in Riyadh, Saudi Arabia. Int J Paediatr Dent 1998;8:115- 122.
14. Hand JS, Hunt RJ, Beck JD. Incidence of coronal and root caries in an older adult. J Public Health Dent 1988;48:14-19
15. Jones JA. Root caries: Prevention and chemotherapy. Am J Dent 1995;8:352-357.

Ilham Radiansyah adalah kontributor tetap InfoGigi.com. Sehari-hari Ilham Radiansyah adalah mahasiswa kedokteran gigi pada salah satu perguruan tinggi negeri di Makassar.

Jangan pernah mencoba untuk mengobati sakit gigi sendiri. Bawalah ke dokter gigi. Sebagian besar masyarakat yang mengalami sakit gigi mengobatinya dengan berbagai cara agar sakitnya hilang, padahal dengan hilangnya rasa sakit masalah pada gigi belum benar benar hilang. Terdapat lebih dari 6 miliar mikroba tinggal dan hidup di dalam mulut, yang berasal lebih dari 500 strain yang berbeda. Yang terbanyak adalah Candida albicans, Porphyromonas gingivalis, Streptococus mutans, Actinobacillus actinomycetemcomitans, Treponema denticola, dan streptococcus sanguis.

Aditya mengatakan, di dalam mulut pasti terdapat bakteri, namun yang perlu dijaga adalah agar bakteri tersebut tetap dalam keadaan normal. “Bakteri ini sebetulnya tak akan “bermasalah” jika jumlahnya seimbang dan hidup harmonis. Tetapi bisa menjadi tidak harmonis jika muncul gangguan, seperti karies (gigi berlubang), penyakit penyangga gigi (periodontal), atau ada infeksi,” jelas Aditya.

Contohnya, karies atau gigi berlubang, jika kariesnya masih kecil dan belum begitu dalam, mungkin tidaak akan mengganggu. Namun, jika dibiarkan karies akan membesar dan makin dalam, bisa terjadi infeksi. Jika gusi sudah terinfeksi maka pembuluh darah yang terbuka akibat gusi berdarah, akan menjadi jalan masuk bagi bakteri menuju peredaran darah.

Serangan atau gangguan aliran darah ke jantung terjadi akibat adanya beberapa jenis bakteri yang menempel pada sel sel darah yang dinamakan platelet. Kemudian sel-sel ini menggumpal dalam pembuluh sehingga menyumbat dan mengganggu alirah darah ke jantung. (cr1/rin) ( Fokal infeksi dapat menyebabkan penyakit jantung yang sudah ada-misalnya Penyakit Katup Jantung atau Kelainan Jantung bawaan menjadi kambuh /terinfeksi sehingga timbul Peradangan -Endokarditis . Bila sebelum operasi fokal infeksi tidak diatasi dahulu maka Pasca Operasi Jantung menyebabkan infeksi yang kadang sulit diatasi , Dede

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Pemeriksaan gigi sebaiknya dilakukan setiap 6 bulan.
Rontgen gigi bisa dilakukan setiap 12-36 bulan, tergantung kepada hasil pemeriksaan gigi oleh dokter gigi.

Lima strategi umum yang merupakan kunci dalam mencegah terjadinya karies gigi:

1. Menjaga kebersihan mulut.
Kebersihan mulut yang baik mencakup gosok gigi sebelum atau setelah sarapan dan sebelum tidur di malam hari serta membersihkan plak dengan benang gigi (flossing) setiap hari. Hal ini sangat efektif dalam mencegah terjadinya pembusukan permukaan yang licin.
Menggosok gigi mencegah terbentuknya karies di pinggir gigi dan flossing dilakukan di sela-sela gigi yang tidak dapat dicapai oleh sikat gigi.
Menggosok gigi yang baik memerlukan waktu selama 3 menit.
Pada awalnya plak agak lunak dan bisa diangkat dengan sikat gigi yang berbulu halus dan benang gigi minimal setiap 24 jam. Jika plak sudah mengeras maka akan sulit untuk membersihkannya.

2. Makanan.
Semua karbohidrat bisa menyebabkan pembusukan gigi, tetapi yang paling jahat adalah gula.
Semua gula sederhana, termasuk gula meja (sukrosa), gula di dalam madu (levulosa dan dekstrosa), buah-buahan (fruktosa) dan susu (laktosa) memiliki efek yang sama terhadap gigi.
Jika gula bergabung dengan plak, maka dalam waktu sekitar 20 menit, bakteri Streptococcus mutans di dalam plak akan menghasilkan asam.
Jumlah gula yang dimakan tidak masalah, yang memegang peran penting adalah lamanya gula berada di dalam gigi.

Orang yang cenderung mengalami karies harus mengurangi makanan yang manis-manis.
Berkumur-kumur setelah memakan makanan manis akan menghilangkan gula, tetapi cara yang lebih efektif adalah dengan menggosok gigi.
Untuk menghindari terbentuknya karies, sebaiknya meminum minuman dengan pemanis buatan atau minum teh atau kopi tanpa gula.

3. Fluor.
Fluor menyebabkan gigi, terutama email, tahan terhadap asam yang menyebabkan terbentuknya karies.
Sangat efektif mengkonsumsi fluor pada saat gigi sedang tumbuh dan mengeras, yaitu sampai usia 11 tahun.
Penambahan fluor pada air adalah cara yang paling efisien untuk memenuhi kebutuhan fluor pada anak-anak. Tetapi jika terlalu banyak mengandung fluor, bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik atau perubahan warna pada gigi.
Jika air yang diminum mengandung sedikit fluor, bisa diberikan obat tetes atau tablet natrium florida.
Fluor juga bisa dioleskan langsung oleh dokter gigi pada gigi yang cenderung mengalami pembusukan.
Akan lebih baik jika menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor.

4. Penambalan.
Penambalan dapat digunakan untuk melindungi lekukan pada gigi belakang yang sulit dijangkau.
Setelah dibersihkan, daerah yang akan ditambal ditutup dengan plastik cair. Setelah cairan plastik mengeras, akan terbentuk penghalang yang efektif, dimana bakteri di dalam lekukan akan berhenti menghasilkan asam karena makanan tidak dapat menjangkau lekukan tersebut.
Sebuah tambalan bertahan cukup lama; sekitar 90% bertahan sampai 1 tahun dan 60% bertahan sampai 10 tahun; tetapi kadang perlu dilakukan perbaikan atau penggantian.

5. Terapi antibakteri.
Beberapa orang memiliki bakteri penyebab pembusukan yang sangat aktif di dalam mulutnya.
Orang tua bisa menularkan bakteri ini kepada anaknya melalui ciuman. Bakteri tumbuh di dalam mulut anak setelah gigi pertama tumbuh dan kemudian bisa menyebabkan terjadinya karies. Karena itu kecenderungan bahwa pembusukan gigi terjadi dalam satu keluarga, tidak selalu menunjukkan kebersihan mulut maupun kebiasaan makan yang jelek.

Pada orang-orang yang cenderung menderita karies gigi perlu diberikan terapi antibakteri.
Setelah daerah yang membusuk dibuang dan semua lubang serta lekukan ditambal, maka diberikan obat kumur yang kuat (klorheksidin) selama beberapa minggu untuk membunuh bakteri di dalam plak yang tersisa. Diharapkan bakteri yang tidak berbahaya akan menggantikan bakteri penyebab karies.
Untuk membantu mengendalikan bakteri, bisa digunakan obat kumur fluor setiap hari dan mengunyah permen karet yang mengandung xilitol.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Definisi Mengenai Karies Gigi

Karies gigi (Kavitasi) adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian.
Jika tidak diobati oleh seorang dokter gigi, karies akan terus tumbuh dan pada akhirnya menyebabkan gigi tanggal.

Tergantung kepada lokasinya, pembusukan gigi dibedakan menjadi:

1. Pembusukan permukaan yang licin/rata.
Merupakan jenis pembusukan yang paling bisa dicegah dan diperbaiki, tumbuhnya paling lambat.
Sebuah karies dimulai sebagai bintik putih dimana bakteri melarutkan kalsium dari email.
Pembusukan jenis ini biasanya mulai terjadi pada usia 20-30 tahun.

2. Pembusukan lubang dan lekukan.
Biasanya mulai timbul pada usia belasan, mengenai gigi tetap dan tumbuhnya cepat.
Terbentuk pada gigi belakang, yaitu di dalam lekukan yang sempit pada permukaan gigi untuk mengunyah dan pada bagian gigi yang berhadapan dengan pipi. Daerah ini sulit dibersihkan karena lekukannya lebih sempit daripada bulu-bulu pada sikat gigi.

3. Pembusukan akar gigi.
Berawal sebagai jaringan yang menyerupai tulang, yang membungkus permukaan akar (sementum).
Biasanya terjadi pada usia pertengahan akhir.
Pembusukan ini sering terjadi karena penderita mengalami kesulitan dalam membersihkan daerah akar gigi dan karena makanan yang kaya akan gula.
Pembusukan akar merupakan jenis pembusukan yang paling sulit dicegah.

4. Pembusukan dalam email.
Pembusukan terjadi di dalam lapisan gigi yang paling luar dan keras, tumbuh secara perlahan.
Setelah menembus ke dalam lapisan kedua (dentin, lebih lunak), pembusukan akan menyebar lebih cepat dan masuk ke dalam pulpa (lapisan gigi paling dalam yang mengandung saraf dan pembuluh darah).
Dibutuhkan waktu 2-3 tahun untuk menembus email, tetapi perjalanannya dari dentin ke pulpa hanya memerlukan waktu 1 tahun. Karena itu pembusukan akar yang berasal dari dalam dentin bisa merusak berbagai struktur gigi dalam waktu yang singkat.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Diagnosis Karies Akar Gigi

Karies akar dapat terjadi di daerah yang abrasi, erosi, dan abfraksi, atau pada karies akar gigi primer dan decay rekuren. Terjadinya karies akar ini pada apical ke cementoenamel junction (CEJ). Penting untuk memahami sifat dan perbedaan lesi permukaan akar yang dapat terjadi, jadi defenisi dari lesi karies akar yang bervariasi diringkaskan sebagai berikut.

Abrasi permukaan akar merupakan lesi yang keras, licin, berbatas tajam dan mengkilat, yang terdiri dari goresan dan bebas plak. Ini disebabkan oleh abrasi mekanik, seperti penyikatan gigi, sedangkan erosi permukaan akar merupakan lesi yang keras dan relatif halus yang terjadi di daerah yang bebas plak. Lesi ini tidak memiliki batas dan terbentuk ketika etsa asam mengenai jaringan mineralisasi, seperti terjadi dari konsumsi berlebihan buah atau jus yang mengandung asam phospor atau asam sitrat.

Abfraksi merupakan proses mekanik yang melibatkan perubahan bentuk gigi dan kelenturan oleh tekanan eksentrik, yang mengakibatkan hilangnya struktur gigi pada daerah servikal dan berkembangnya takik berbentuk V yang menyebabkan struktur gigi menjadi lebih lemah.

Karies permukaan akar merupakan lesi yang lunak, tidak beraturan, dan progresif yang terjadi pada apikal ke CEJ. Ini disebabkan oleh adanya plak bakteri dan konsumsi gula yang berulang, yang mengakibatkan larutnya mineral dari jaringan kalsifikasi. Karies permukaan akar mulai terjadi saat hilangnya perlekatan periodontal dan permukaan akar menjadi terpapar dengan lingkungan mulut.

Regio dimana karies akar mulai terjadi mungkin berbentuk bulat atau oval, dan dapat dimulai pada satu atau lebih bagian pada gigi. Dari satu regio selanjutnya dapat menyebar disekelilingnya dan bergabung dengan regio karies akar lainnya. Regio ini dapat nampak sebagai daerah outline yang berwarna putih atau diskolorisasi (coklat atau hitam), dengan atau tanpa kavitas pada permukaan akar yang terpapar atau pada margin restorasi yang ada.

Karies akar lebih sering terjadi pada pria dibanding wanita. Molar mandibula merupakan gigi yang paling rentan terhadap karies akar, diikuti oleh premolar, caninus, dan incisivus, yang jarang terlibat, urutan ini sebaliknya pada maxilla. Permukaan facial gigi merupakan yang paling rentan terhadap lesi ini.

Ilham Radiansyah adalah kontributor tetap InfoGigi.com. Sehari-hari Ilham Radiansyah adalah mahasiswa kedokteran gigi pada salah satu perguruan tinggi negeri di Makassar.

Minggu, 05 Juni 2011

Bakteri di dalam gigi sebenarnya terus melakukan proses pembusukan, terutama setelah makan dan kondisi tubuh tidak aktif atau tidur. Menyikat gigi sebelum tidur tidak menjamin sisa-sisa makanan yang ada di dalam gigi terbuang semuanya. Makanan yang tersisa inilah yang menjadi sumber makanan dari bakteri dalam gigi sehingga berpotensi menimbulkan bau.

Tetapi, tingkat bau mulut seseorang tergantung dari kualitas mereka membersihkan gigi. Juga kondisi kesehatan seseorang. Orang yang menderita diabetes, misalnya, mulutnya akan tetap bau. Begitu juga yang menderita maag, bau mulut cepat keluar karena sensasi asam lambung yang cepat.

Untuk menjaga agar mulut tetap segar saat puasa dan tidak menimbulkan bau yang berlebih, makanan yang dikonsumsi saat sahur sebaiknya makanan yang tidak berpotensi tinggi menimbulkan bau, seperti pete atau goreng-gorengan. Makanan yang disarankan untuk sahur yaitu makanan tinggi serat seperti sayur dan buah.

Bau mulut saat puasa terjadi karena kekeringan pada mulut akibat kurangnya cairan (saliva atau air ludah). Karena saliva berkurang, bakteri dalam mulut pun jadi lebih banyak sehingga muncul bau mulut. Bagaimana mencegahnya? Berikut tips mengatasi bau mulut selama puasa:

1. Hindari makanan yang berpotensi menimbulkan bau seperti bawang merah, bawang putih, petai, jengkol, durian, ikan, daging, juga berbagai produk susu.
2. Kurangi jumlah rokok yang diisap
3. Gosok gigi setelah sahur, berbuka puasa dan mau tidur. Gosok dengan cara yang benar agar gigi dan rongga mulut bersih dan tidak tersisa makanan
4. Untuk membersihkan sisa-sisa makanan di sela-sela gigi, gunakan benang gigi
5. Perbanyak konsumsi buah dan sayur
6. Kurangi konsumsi minuman berkafein
7. Bila menggunakan obat kumur, jangan berlebih karena akan menghilangkan kondisi flora normal yang dibutuhkan gigi.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Cara Mencegah Bau Mulut

1. Rajin menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi, gusi, dan lidah setiap pagi dan malam hari. Termasuk setiap selesai makan sahur dan berbuka puasa. Jika lalai menjaga kebersihan mulut, maka sisa-sisa makanan akan memancing bakteri untuk membusukannya sehingga dapat menimbulkan napas tak sedap serta kerusakan gigi

2. Jangan lupa membersihkan bagian belakang lidah dengan sikat gigi berbahan nilon yang lembut, sebab area tersebut merupakan tempat berkumpul bakteri.

3. Hindari pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate, sebab senyawa tersebut dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan seperti iritasi.

4. Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi secara sempurna. Sebab, sikat gigi biasa tidak mampu menjangkau celah sempit di antara gigi

5. Jika perlu, berkumur dengan larutan penyegar mulut (mouthwash) untuk mencegah napas tak sedap. Hindari larutan penyegar mulut yang mengandung alkohol.

6. Hindari sejumlah makanan yang memiliki aroma khas seperti bawang putih, bawang merah merah, petai, atau durian. Jenis makanan tersebut masih menyisakan bau pada napas dan sendawa bahkan hingga 72 jam setelah dikonsumsi. Umumnya setelah dicerna, kandungan protein dalam makanan tersebut akan didistribusikan melalui aliran darah, lantas dibawa ke paru-paru dan keluar bersama napas hingga keluar dari sistem tubuh.

7. Perbanyak konsumsi air putih pada saat sahur dan berbuka puasa untuk menjaga kelembaban mulut karena mulut kering bisa menimbulkan napas tak sedap. Saliva (air liur) berperan dalam mencegah pertumbuhan bakteri yang berkontribusi terhadap bau mulut dengan cara membersihkan mulut dan menghilangkan sisa-sisa makanan yang menjadi penyebab bau mulut.

8. Sering-seringlah meniupkan udara keluar dari hidung terutama ketika menderita flu atau alergi untuk mencegah napas tak sedap.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Kesadaran masyarakat Kabupaten Jember, Jawa Timur, untuk memelihara kesehatan gigi dan mulut masih rendah. Hal tersebut disampaikan drg Sukanto, Rabu, di sela-sela acara pemeriksaan gigi gratis dalam rangka “Bulan Kesehatan Gigi 2010? di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Jember, Jawa Timur. Menurut dia, sebagian besar yang memeriksakan giginya di Rumah Sakit Gigi dan Mulut FKG Universitas Jember memiliki masalah dengan gigi berlubang dan plak gigi karena kebersihan gigi mereka tidak terjaga dengan baik. “Hampir semua gigi yang diperiksa bermasalah sehingga harus mendapatkan perawatan seperti tambal gigi, membersihkan gigi dan menyembuhkan radang gusi,” katanya.

Selama ini, kata dia, kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut sangat rendah karena persoalan tersebut dianggap sebagai hal yang sepele. “Masalah gigi dan mulut sangat penting untuk diperhatikan, sehingga masyarakat harus membiasakan diri untuk menggosok gigi minimal dua kali sehari yakni pagi hari dan sebelum tidur,” paparnya. Dekan FKG Universitas Jember, drg Herniyawati, MKes mengatakan hasil riset yang dilakukan Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat untuk memeriksakan giginya masih rendah yakni sebanyak 72 persen. “Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar tahun 2007 lalu, ditemukan sebanyak 72 persen penduduk Indonesia mengalami gigi berlubang,” kata Herniyawati. Ia menyebutkan, dari 72 persen penduduk yang memiliki gigi berlubang, hanya sekitar 25 persen yang bisa ditambal dan dirawat, sementara 75 persen sisanya lebih banyak dibiarkan.

“Kesehatan gigi dan mulut sangat penting karena selama ini banyak masyarakat yang menganggap sakit gigi adalah hal yang sepele,” ucapnya. Ia menjelaskan, gigi yang berlubang bisa menyebabkan infeksi organ tubuh yang lain seperti otak, jantung dan saluran pernapasan karena bakteri di dalam rongga mulut bisa masuk ke aliran darah seluruh tubuh, sehingga menyebabkan infeksi di bagian jantung, otak dan organ tubuh lainnya. Jumlah pasien yang melakukan pemeriksaan gigi dan mulut gratis di FKG Universitas Jember sejak Senin (26/7) hingga Rabu siang tercatat sebanyak 1.263 orang.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Gigi Keropos? No Way!

Selama ini perhatian masyarakat kita untuk kesehatan dan kebersihan gigi terus meningkat, namun mengapa masalah gigi masih terus bermunculan? Tim Pasta gigi Formula mempelajari dan menemukan bahwa sumber semua masalah gigi bersumber pada satu muara yang sama : GIGI KEROPOS.

Gigi keropos adalah kerusakan pada struktur gigi yang berdampak pada email (lapisan keras yang melindungi gigi) dan lapisan terluar gigi, yang terus menjalar pada lapisan dalam gigi (dentin dan pulpa).

Gigi keropos adalah penyebab semua masalah gigi seperti gigi berlubang, gigi goyah, gigi ngilu/sakit,gigi rapuh, pembusukan pada gigi bahkan sampai gigi tanggal/ompong. Parah banget kan? Maka dari itu penting untuk melakukan pencegahan gigi keropos. Bagaimana caranya? Nah untuk menjawab pertanyaan ini, kita lihat dulu bagaimana proses pengeroposan gigi berlangsung.

gigi keropos Bakteri akan memproses sisa makanan di mulut kita menjadi asam. (Proses ini mungkin bisa dibayangkan mirip proses makanan menjadi basi, makanan yang basi juga akan terasa asam kan?)

Asam ini akan menyerang gigi dan membuat gigi menjadi keropos (terjadi proses demineralisasi). Selain dari proses ini, asam yang menyerang gigi bisa juga berasal langsung dari makanan/minuman yang kita konsumsi, proses pengeroposan gigi oleh asam secara langsung ini dikenal sebagai erosi gigi. Berikut adalah bagan yang memperlihatkan tingkat keasaman dari makanan/minuman yang biasa kita konsumsi sehari-hari:

Bagan tingkat keasaman dari makanan minuman sehari-hari PH yang baik untuk kesehatan gigi kita adalah pH netral (ada di kisaran 6-7), semakin kecil pH menunjukkan derajat keasaman yang semakin tinggi (dengan kata lain semakin asam). PH kritis mulut kita adalah 5.5, karena demineralisasi/proses pengeroposan gigi berawal di pH ini.

Dapat kita lihat bahwa beberapa makanan/minuman kegemaran kita, berada di bawah pH kritis mulut, dalam pengertian dapat menyebabkan terjadinya erosi gigi yang kemudian menjadi GIGI KEROPOS, si sumber semua masalah gigi

Setelah kita mengetahui bahwa penyebab GIGI KEROPOS adalah ASAM, apa yang bisa kita lakukan untuk mematahkan serangan asam ke gigi kita? Untuk itu Pasta Gigi FORMULA punya solusinya yaitu Acid Protection (perlindungan terhadap serangan asam) dari pasta gigi Formula terbaru : FORMULA STRONG dengan SPL (System Protective Layer).

Untuk memahami cara kerja SPL (System Protective Layer) dari Formula Strong, mari kita melakukan Eggsperiment, sebuah ilustrasi analogi bagaimana asam menyerang gigi dengan menggunakan telur (cangkang telur sama seperti gigi mengandung kalsium dan mudah melemah dengan asam) dan asam cuka.

eggsperimentHasil EggsperimentHasil ExperimentHasil Eggsperiment

Eggsperiment ini membuktikan bagaimana SPL yang terkandung dalam pasta gigi Formula Strong mampu memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap serangan asam.

Sst..satu lagi yang plus dari Formula Strong, rasanya memberikan kesegaran yang lebih lama di mulut! Jadi ingin bebas menyantap makanan/minuman tanpa khawatir GIGI KEROPOS? Tentu saja ada Formulanya…FORMULA STRONG siap melindungi, GIGI KEROPOS? NO WAY!

Karang gigi terjadi karena adanya sisa makanan yang tidak segera dibersihkan. Sisa makanan tersebut akan didemineralisasi oleh bakteri yang berada di dalam mulut. Karang gigi terbagi menjadi dua, suprangingival (di atas gusi) dan subgingival (di bawah gusi). Daerah yang paling sering terdapat karang gigi yaitu pada gigi depan bawah bagian belakang, gigi geraham atas sebelah pipi, dan pada sekitar gigi lubang yang jarang digunakan untuk makan. Ciri- ciri karang gigi adlah permukaan kasar, berwarna kuning sampai kehitaman, keras dan susah dihilangkan dengan sikat gigi. Sekarang Anda sudah tahu ciri – ciri karang gigi? Jika sudah, saatnya memperhatikan gigi Anda.

Bagaimana mengatasinya? Dengan scaling. Bisa dengan cara manual, yaitu dengan alat logam berujung lengkung, karang gigi dikorek- korek sampai bersih. Tetapi kalau anda tidak ahli jangan coba sendiri deh, soalnya mungkin nanti bukan karang giginya yang bersih. Malah gusinya yang luka kena alatnya. Cara yang kedua adalah dengan menggunakan alat yang bernama scaller. Kelebihan alat ini, pekerjaan pembersihan bisa lebih cepat dan halus. Pada umunya, dalam menangani karang gigi, dilakukan kombinasu keduanya. Memang kelihatannya peralatan dokter gigi seperti ini mengeriakn, tetapi ditangan yang ahli, insya Allah semuanya jadi lancar.

Bagaimana menjaga agar gigi kita tidak mudah terbentuk karang gigi? Rajin- rajinlah sikat gigi setelah makan atau berkumur setelah makan dan minum manis serta gosok gigi menjelang tidur. Terbentuknya karang gigi juga dipengaruhi ole pH air liur (derajat keasaman air liur). Oleh karena itu sebelum karang gigi bertambah banyak, cepatlah periksa dan bersihkan ke dokter gigi anda. Agar gigi sehat sehingga senyum indah Anda tetap mengembang

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Pembusukan di permukaan yang licin/rata.
Merupakan jenis pembusukan yang paling bisa dicegah dan diperbaiki, tumbuhnya paling lambat. Sebuah karies dimulai sebagai bintik putih dimana bakteri melarutkan kalsium dari email. Pembusukan jenis ini biasanya mulai terjadi pada usia 20-30 tahun.

Pembusukan lubang dan lekukan.
Biasanya mulai timbul pada usia belasan, mengenai gigi tetap dan tumbuhnya cepat. Terbentuk pada gigi belakang, yaitu di dalam lekukan yang sempit pada permukaan gigi untuk mengunyah dan pada bagian gigi yang berhadapan dengan pipi. daerah ini sulit dibersihkan karena lekukannya lebih sempit daripada bulu-bulu pada sikat gigi.

Pembusukan akar gigi.
Berawal sebagai jaringan yang menyerupai tulang, yang membungkus permukaan akar (sementum). Biasanya terjadi pada usia pertengahan akhir. Pembusukan ini sering terjadi karena penderita mengalami kesulitan dalam membersihkan daerah akar gigi dan karena makanan yang kaya akan gula. Pembusukan akar merupakan jenis pembusukan yang paling sulit dicegah.

Pembusukan dalam email.
Pembusukan terjadi di dalam lapisan gigi yang paling luar dan keras, tumbuh secara perlahan. Setelah menembus ke dalam lapisan kedua (dentin, lebih lunak), pembusukan akan menyebar lebih cepat dan masuk ke dalam pulpa (lapisan gigi paling dalam yang mengandung saraf dan pembuluh darah).

Dibutuhkan waktu 2-3 tahun untuk menembus email, tetapi perjalanannya dari dentin ke pulpa hanya memerlukan waktu 1 tahun. karena itu pembusukan akar yang berasal dari dalam dentin bisa merusak berbagai struktur gigi dalam waktu yang singkat.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Untuk mengatasi pulpitis, pasien tidak perlu lagi dicabut atau dikonservasi giginya, tetapi cukup disuntik antibiotik. Mereka yang pernah mengalami sakit gigi pasti akan merasa sangat tersiksa karena tidak jarang rasa sakit itu menjalar hingga saraf-saraf otak. Saking tak tertahankan rasa nyerinya, tidak aneh jika penderita sering uring-uringan. Dalam istilah medis, penyakit yang menyerang gigi hingga menyebabkan rasa nyut-nyutan yang tidak tertahankan itu disebut dengan pulpitis. Pulpitis merupakan sebuah peradangan pada pulpa gigi oleh bakteri semisal Streptococcus, Propionibacterium, Eubacterium, dan Actinomyces. Menurut Tetiana Haniastuti, dosen biologi mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, bakteri itu meginfeksi gigi sehingga terjadi pembengkakan di dalam pulpa yang menekan saraf sehingga menyebabkan sakit. Dia mengatakan sejauh ini untuk mengobati sakit gigi tersebut para dokter melakukan terapi dengan metode konvensional. Dokter akan melakukan perawatan saluran akar berupa pulpektomi atau pulpotomi. Pulpektomi adalah pengam bilan seluruh jaringan akar dan korona gigi, dan pulpotomi berarti mengambil jaringan akar dan korona gigi yang mengalami infeksi, sementara jaringan yang ada pada saluran akar ditinggalkan. Metode konvensional yang kerap berupa pengonservasian dan pencabutan akan merusak gigi. Teknik yang terbilang “radikal” itu dilakukan dengan pertimbangan agar penderita tidak mengalami sakit yang lebih parah. Selain itu, teknik tersebut dilakukan untuk mencegah rasa sakit menyebar ke seluruh jaringan gigi. Pada perawatan saluran akar gigi, dilakukan pengambilan seluruh jaringan pulpa yang meliputi pembuluh darah, serabut saraf, dan jaringan ikat. Hal itu mengakibatkan adanya ruang kosong yang biasanya diganti dengan bahan pengisi saluran akar, misalnya gutta percha. Perawatan saluran akar gigi secara konvensional akan menimbulkan konsekuensi pada kerapuhan gigi.

Gigi tidak kuat lagi karena struktur jaringannya rapuh. Apabila menerima tekanan yang kuat, gigi akan mudah patah. Menurut Tetiana yang juga, doktor bidang mikrobiologi oral dari Universitas Niigata, Jepang, itu lantaran keterbatasan ekonomi, tek nologi, dan pengetahuan para dokter gigi, di Indonesia pencabutan gigi merupakan tindakan yang lazim dilakukan pada pasien pulpitis. “Bahkan pasien sendiri yang meminta agar gigi mereka dicabut untuk mempercepat hilangnya rasa sakit,” ujar perempuan yang akrab dipanggil Hani itu. Lebih lanjut, Hani menuturkan sebenarnya gigi yang tanggal atau ompong karena dicabut tidaklah menyelesaikan masalah. Justru, gigi ompong menjadi awal dari persoalan-persoalan lain, semisal hilangnya ruang untuk kemunculan gigi permanen.

Apabila hal itu terjadi pada gigi permanen, akan menyebabkan gigi mudah tanggal karena adanya infeksi jaringan tulang dan sendi (pocket periodontal). Hani, bersama-sama dengan Profesor Hoshino Etsuro dari Universitas Niigata, Jepang, mengembangkan metode pengobatan sakit gigi yang lebih canggih. Metode itu dikenal dengan nama Lesion Sterilization and Tissue Repair 3Mix-MP SavePulp Th erapy (LSTR). “Metode ini akan banyak mendapatkan penentangan dari kalangan praktisi kedokteran gigi. Pasalnya, LSTR mengubah banyak hal mengenai paradigma penanganan sakit gigi,” kata Hani. Tidak Merusak Menurut Hani, metode LSTR yang diaplikasikan di Indonesia tidak merusak gigi seperti halnya metode pencabutan gigi. Metode itu tetap mempertahankan vitalitas gigi dengan cara mencegah infeksi pulpa. Caranya dengan memberikan antibiotik yang dinjeksikan ke dalam pulpa. Masuknya antibiotik itu diharapkan bisa membunuh bakteri.

Ketika terjadi pembunuhan bakteri atau meredanya aktivitas bakteri tersebut, pada waktu bersamaan, terjadi regenerasi sel gigi. Adanya regenerasi memungkinkan dilakukannya perbaikan jaringan gigi, terutama di daerah pulpa. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hoshino dengan cara in vitro dan in situ, kombinasi tiga antibiotik, yaitu metronidazole, ciprofl oxacin, dan minocycline, terbukti efektif membunuh bakteri oral yang ditemukan pada karies maupun lesi-lesi di saraf gigi (endodontik). Pada kasus pulpitis, pasien yang gigi permanennya dirawat dengan metode LSTR mengaku tidak lagi merasakan sakit. Selain itu, gigi berfungsi secara normal. Parameter tersebut mengindikasikan keberhasilan metode LSTR. Hani juga berhasil melakukan uji coba dengan teknik immunohistokimiawi, yaitu suatu teknik penentuan lokasi antigen (protein target) dalam jaringan atau sel menggunakan reaksi antigen-antibodi.

Serabut saraf dan sel-sel odon toblas (sel pembentuk dentin) pada pulpa gigi tetap vital. “Jika odontoblas masih vital, maka akan mampu membentuk dentin tersier sehingga terjadi perbaikan jaringan gigi,” paparnya. Selama ini, terapi endodontik akibat pulpitis harus dilakukan oleh dokter spesialis konservasi gigi yang jumlahnya belum banyak. Para ahli itu memiliki keterampilan dan peralatan khusus. Namun, dengan teknik LSTR, tidak diperlukan dokter yang memiliki spesialisasi konservasi, dokter gigi umum pun dapat mengaplikasikan metode tersebut. Selain mudah dilakukan, metode itu memungkinkan vitalitas gigi tetap dipertahankan. Dengan begitu, fungsi gigi secara normal tetap terjaga. Hani mengatakan banyak pasien mengeluh ketika harus datang berulang kali ke dokter gigi. Mereka umumnya menyayangkan banyak waktu yang terbuang untuk meng antre dan bolak-balik dari rumah ke dokter. Adanya metode LSTR menjadikan waktu periksa lebih singkat. Pasien cukup sekali datang, dan proses terapi langsung selesai. Keunggulan lain dari metode LSTR ialah biaya yang harus dikeluarkan pasien lebih sedikit. Pasalnya, metode itu hanya memanfaatkan suntikan antibiotik.
hay/L-2

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Mengurangi rasa takut pasien

Menggosok gigi dengan bantuan pasta gigi secara rutin ternyata belum cukup. Gigi membutuhkan perawatan yang lebih intensif dan profesional. Apalagi bagi gigi sensitif atau telanjur mengalami kerusakan, perawatan harus lebih intens lagi. Setidaknya setiap enam bulan sekali gigi diperiksakan ke dokter gigi. Pasien pun mesti melakukan konsultasi kepada dokter gigi sebelum giginya bermasalah. Sayangnya, kebanyakan orang hanya akan pergi ke dokter ketika merasa sakit gigi. Tidak jarang orang merasa takut memeriksakan giginya ke dokter gigi. Padahal, keterlambatan penanganan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius lagi. Salah satu penyebab orang merasa gugup bahkan sangat takut untuk memeriksa gigi ke dokter gigi karena peralatan perawatan gigi yang terkesan “menyeramkan”. Oleh karena itu, rencana pembuatan kursi gigi yang ergonomis sebagai salah satu bagian utama dari dental unit menjadi pertimbangan utama para perekayasa teknologi alat kesehatan.

Desain kursi gigi yang disesuaikan dengan ukuran dan bentuk tubuh manusia diharapkan dapat memberikan kenyaman dan mengurangi rasa takut pasien ketika melakukan perawatan gigi. Sebuah model kursi gigi yang bisa diatur posisinya naik dan turun atau tegak dan rebah akan memberikan rasa nyaman tidak hanya bagi pasien tetapi juga dokter. “Dengan demikian, pasien dapat memperoleh posisi duduk dan berbaring paling nyaman. Sedangkan dokter dapat melakukan pemeriksaan dengan nyaman pula,” ujar Ariyanto, mahasiswa program D3, Jurusan Teknik Mesin Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, yang menjadi salah satu perekayasa kursi gigi.

Sistem penggerak kursi gigi menggunakan sistem hidrolik, pneumatik, dan motor listrik. Kursi gigi yang menerapkan sistem hidrolik pada prinsipnya memanfaatkan hukum Pascal. Cara kerjanya mirip dengan dongkrak hidrolik. Ketika pedal atau tuas tertekan atau diinjak oleh dokter gigi, tekanan fluida dalam bejana berhubungan akan diteruskan ke kursi pasien sehingga kursi mendapat gaya ke atas. Adapun sistem pneumatik adalah sebuah sistem transfer daya yang memanfaatkan udara bertekanan sebagai fluida kerjanya. Sedangkan sistem motor listrik menggunakan roda gigi atau gear yang terangkai dengan sistem kelistrikan, baik itu arus bolak-balik (AC) maupun arus searah (DC). Roda gigi itu memiliki peran utama mengurangi atau menambah putaran yang berfungsi menaikkan dan menurunkan kursi gigi.

Bagian penting dari sebuah dental unit yang membutuhkan penataan dengan baik ialah alat-alat perawatan gigi yang biasanya terletak dekat meja tempat alat (bracket table). Dental unit paling sederhana umumnya hanya memiliki pemutar hand piece, semprotan angin, tempat gelas, dan kumur pasien (spittoon unit), serta sebuah lampu sorot. Kursi gigi karya mahasiswa ITS itu dilengkapi pula hand piece untuk kecepatan rendah dan tinggi, semprotan angin, tempat membaca foto rongent (intra oral film viewer), tempat gelas dan tempat pasien, lampu sorot, serta intra oral kamera yang terhubung dengan LCD. “Kursi gigi full elektrik karya mahasiswa ITS itu dilego 22 juta rupiah, lebih murah dari kursi gigi sejenis asal China yang dibanderol 32 juta rupiah,” pungkas Ariyanto.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Tanda Gusi yang Sehat

Kesehatan gigi dan mulut sangat erat kaitannya dengan gusi, beberapa dari temen2 mungkin tidak begitu memperhatikan masalah gusi namun kalau sudah sakit wahhh merepotkan banget yah, semuanya terasa ga enak. Nah mudah – mudahan artikel yang saya buat ini bisa membantu anda semua.

Gusi atau dalam bahasa medis lebih dikenal dengan gingiva adalah jaringan lunak yang menutupi leher gigi dan tulang rahang, baik yang terdapat pada rahang atas maupun rahang bawah, gusi sendiri juga merupakan satu satu dari jaringan penyangga gigi. Gusi tersebut ada yang melekat betul pada tulang rahang, ada yang lepas daritulang rahang hanya menempe saja pada leher gigi. Bagian ini disebut tepi gusi bebas (free marginal gingiva). tepi gusi bebas yahng berada diantara dua gigi yang berdekatan disebut dengan interdental papilla.

Kelainan pada gusi biasanya radang atau infeksi oleh kuman, disebut gingivitis atau yang lebih dikenal dengan sariawan. Gusi bisa dikatakan sehat apabila tampak tanda – tanda seperti berikut :
1. Warnanya merah muda.
2. Gusi melekat erat pada tulang rahang.
3. Mempunyai bentuk seperti gigi pisau dan disekitarnya seperti bulan sabit.
4. Tidak ada rasa sakit.
5. Tidak ada pendahatan.
6. Tidak Bengkak dan apabila terjadi bengkak biasanya berwarna sangat merah dan mudah terjadi pendarahan.
Apabila gusi anda tidak nampak seperti ciri – ciri diatas segeralah periksakan dan ketahui apa penyebabnya.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Proses Pertumbuhan Gigi Susu

Pada dasarnya erupsi atau keluarnya gigi susu pertama terjadi di usia 6-8 bulan. Umumnya diawali oleh keluarnya gigi seri tengah bawah, lalu secara berurutan gigi seri tengah atas, gigi seri lateral atas dan gigi seri lateral bawah, geraham susu pertama, gigi taring dan geraham susu kedua. Tapi erupsinya tak sekaligus, melainkan satu per satu dan kadang ada juga yang sepasang-sepasang. Umumnya ketika anak berusia 1 tahun mempunyai 6-8 gigi susu (tapi kadang ada juga yang hanya 2 gigi walaupun tanpa disertai keluhan pertumbuhan) dan akan menjadi lengkap berjumlah 20 gigi susu (4 gigi seri atas-bawah, 2 gigi taring kanan-kiri di atas-bawah, dan 4 geraham kiri-kanan di atas-bawah) pada usia 18 bulan atau 2 tahun. Kendati erupsi gigi pertama terjadi pada usia 6-8 bulan, namun masih belum bisa dikatakan terlambat apabila di atas usia tersebut belum juga keluar gigi pertama. Karena, normalnya erupsi gigi terjadi pada usia 6-12 bulan. Lain halnya bila si anak sudah berusia lebih dari setahun tapi belum juga terjadi erupsi gigi, maka perlu diketahui penyebabnya, ini apa bila anak belum sama sekali tumbuh giginya.

Kemungkinan keterlambatan itu karena ada kelainan pertumbuhan gigi atau pertumbuhan gigi yang tak sempurna. Misalnya, anak tidak mempunyai benih gigi, sehingga ditunggu sampai usia berapa pun tak akan ada erupsi. Tentunya kelainan ini akan tetap berlanjut sampai dewasa, ia tak akan mempunyai gigi kecuali bila dibuatkan gigi susu. Tapi faktor yang menyebabkan terjadinya kelainan pertumbuhan ini tidak diketahui secara pasti dan bukan diakibatkan kekurangan suatu zat tertentu. Diduga, kelainan ini hanya ada pada daerah-daerah tertentu. Ada juga ditemui kasus yang dikarenakan perkawinan, misalnya, keturunan suatu keluarga. Sementara erupsi gigi yang terjadi lebih dini juga dikatakan kelainan pertumbuhan. karena seharusnya erupsi gigi itu menurut normal perkembangannya. Jadi kalau di luar normal perkembangannya, maka dikatakan ada kelainan.

Erupsi gigi susu yang terjadi lebih dini termasuk kelainan pertumbuhan dan perkembangan gigi. Contohnya, bayi yang pada saat lahir sudah memiliki gigi (istilahnya gigi natal). Tumbuhnya tidak tentu, di bagian depan atas atau bawah tapi jarang di bagian belakang. Banyaknya satu buah. Ada juga erupsi gigi dini yang terjadi baru pada bulan pertama setelah kelahiran (istilahnya gigi neonatal). Pada kasus keduanya, belum tentu bayi mengalami gejala sakit tumbuh gigi. Tapi tak semua gigi yang erupsinya lebih dini adalah betul-betul gigi dengan memiliki akar gigi. Ada juga yang bukan gigi betulan tapi semacam epitel atau tonjolan dari gusi yang keras seperti gigi tapi tak ada akarnya.

Nah, pada kasus ini mesti dilihat apakah mengganggu atau tidak. Kalau dianggap mengganggu, maka mesti dibuang. Tapi kalau tidak, ya, tak apa-apa. Yang dimaksud mengganggu, misalnya, gigi tersebut goyang karena memang belum mantap, sehingga si bayi merasa sakit dan membuatnya rewel. Tentunya kalau gigi tersebut goyang dikhawatirkan akan lepas sendiri sehingga bila tertelan oleh si bayi. Jadi, harus dicabut. Begitupun bila sang gigi membahayakan si ibu pada saat menyusui. Karena gigi tersebut tajam dan akan membahayakan puting susu karena luka gigitan.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Masalah Pada Kelenjar Ludah

Sepasang kelenjar ludah yang terbesar terletak tepat di belakang sudut rahang, di depan telinga. Dua pasang kelenjar yang lebih kecil terletak lebih dalam di dasar mulut. Kelenjar ludah yang kecil-kecil tersebar di seluruh mulut. Jika pengaliran ludah tidak mencukupi, mulut akan terasa kering. Ludah memberikan perlindungan alami terhadap pembusukan gigi, sehingga kekurangan ludah bisa menyebabkan terbentuknya kavitas (gigi karies).

Mulut yang kering dapat disebab oleh:
- terlalu sedikit minum
- bernafas lewat mulut
- mengkonsumsi obat tertentu
- penyakit yang mengenai keenjar ludah (misalnya sindroma Sjögren)
- usia lanjut.

Suatu saluran yang mengalirkan ludah bisa tersumbat oleh suatu pengendapan kalsium (batu kalsium). Sumbatan ini menyebabkan ludah tidak dapat dialirkan dan kelenjar ludah mengalami pembengkakan. Pembengkakan kelenjar ludah juga bisa mengalami infeksi karena bakteri. Jika pembengkakan bertambah buruk sesaat sebelum waktu makan tiba atau jika penderita memakan acar, penyebabnya sudah pasti adalah penyumbatan saluran. Rasa asam dari acar merangsang pengaliran ludah, tetapi karena saluran tersumbat, maka saliva tidak dapat dialirkan, sehingga pembengkakan bertambah buruk.

Kadang seorang dokter gigi bisa mendorong batu dengan menekan kedua sisi saluran. Jika tidak berhasil, suatu alat serupa kawat halus bisa digunakan untuk menarik batu keluar. Atau bisa dilakukan pembedahan untuk mengangkat batu. Suatu cedera pada bibir bawah (misalnya karena tergigit) bisa melukai kelenjar ludah kecil dan menyumbat pengaliran ludah. Sebagai akibatnya, kelenjar akan membengkak dan membentuk suatu benjolan kecil dan lunak yang berwarna kebiruan (mukokel). Setelah beberapa minggu, benjolan biasanya akan menghilang dengan sendirinya, atau jika mengganggu atau sering kambuh, bisa diangkat melalui pembedahan gigi. Mumps (gondongan, infeksi bakteri) dan penyakit lainnya dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar ludah utama. Pembengkakan juga bisa disebabkan oleh tumor kelenjar ludah baik yang jinak maupun ganas (biasanya lebih padat dibandingkan pembengkakan yang disebabkan oleh infeksi). Jika tumor bersifat ganas, kelenjar akan teraba keras seperti batu.

Kelenjar ludah

Peradangan dan infeksi kelenjar ludah sering disebabkan oleh batu yang menyumbat saluran ludah dan lebih sering terjadi dibandingkan tumor. Setiap pembengkakan kelenjar ludah memerlukan perhatian medis. Untuk menentukan penyebabnya, bisa dilakukan biopsi terhadap jaringan kelenjar ludah.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Perubahan Pada Bibir

Bibir dapat mengalami perubahan dalam ukuran, warna dan permukaannya. Beberapa dari perubahan ini adalah tidak berbahaya, misalnya bibir akan menipis pada orang tua. Perubahan lainnya bisa menunjukkan suatu kelainan medis.

Ukuran Bibir.

Suatu reaksi alergi dapat menyebabkan pembengkakan bibir. Reaksi ini dapat disebabkan oleh kepekaan terhadap makanan tertentu, obat-obatan, kosmetik atau bahan iritan yang terdapat dalam udara.

Beberapa keadaan lainnya yang dapat menyebabkan pembengkakan bibir:
- Angioedema, suatu penyakit keturunan, menyebabkan serangan pembengkakan bibir yang berulang
- Eritema multiformis, luka bakar karena sinar matahari atau cedera.

Pembengkakan bibir hebat tertentu bisa dikurangi dengan suntikan kortikosteroid. Untuk pembengkakan lainnya, jaringan bibir yang berlebihan bisa diangkat melalui pembedahan untuk memperbaiki penampilan. Sejalan dengan bertambahnya usia, bibir akan menipis. Untuk alasan kosmetik, bibir yang menipis bisa diperlebar dengan menggunakan suntikan kolagen atau suntikan lemak yang berasal dari bagian tubuh lainnya.

Warna & Permukaan Bibir.

Sinar matahari atau cuaca dingin dan kering dapat menyebabkan bibir terkelupas. Demikian juga halnya dengan reaksi alergi terhadap lipstik, pasta gigi, makanan atau minuman. Setelah penyebabnya dihilangkan, biasanya bibir akan kembali normal. Kadang diberikan salep kortikosteroid untuk menghentikan pengelupasan. Matahari juga dapat merusak, menyebabkan bibir menjadi keras dan kering, terutama bibir bawah. Bintik-bintik merah atau putih yang transparan merupakan tanda-tanda kerusakan yang menigkatkan resiko terjadinya kanker. Kerusakan akibat sinar matahari ini dapat dikurangi dengan melindungi bibir dengan balsem bibir yang mengandung tabir surya atau dengan menggunakan topi lebar untuk melindungi wajah dari sinar matahari.

Frekels (bintik-bintik kecil berwarna kuning kecoklatan di kulit) dan makula melanotik (daerah kecoklatan yang bentuknya tidak teratur) sering ditemukan di sekitar bibir dan menetap selama bertahun-tahun. Tanda ini tidak perlu dirisaukan. Bintik-bintik kecil berwarna hitam kecoklatan yang tersebar bisa merupakan tanda dari penyakit usus keturunan dimana pada lambung dan usus ditemukan polip (sindroma Peutz-Jeghers). Sindroma Kawasaki bisa menyebabkan bibir kering dan pecah-pecah dan lapisan mulut menjadi kemerahan. Pada peradangan bibir (keilitis), sudut mulut terasa nyeri, mengalami iritasi, tampak merah, pecah-pecah dan bersisik. Jamur (thrush) bisa tumbuh di sudut mulut dan menimbulkan luka terbuka. Keilitis bisa merupakan akibat dari kekurangan vitamin B riboflavin dalam makanan.

Lipatan kulit vertikal dan kulit yang teriritasi bisa timbul di sudut mulut jika gigi palsu tidak dapat membuka rahang sebagaimana mestinya. Hal ini dapat diatasi dengan mengganti atau menyesuaikan posisi gigi palsu. Daerah yang menonjol atau suatu luka terbuka dengan tepian yang keras di bibir, bisa merupakan suatu bentuk dari kanker kulit.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Sabtu, 04 Juni 2011

Cellulite is the most dangerous thing in the women life. Cellulite is actually a kind of structural changes occurring in the women’s body and this cellulite results in some sorts of microcirculatory disturbances as well as other such kinds of problems like lymphatic drainage. The term cellulite is also described as the stagnation in the tissue of the women’s adipose which leads to the generation of the same. Cellulite solution is basically designed for getting easy recovery from the cellulite related problems.

It is commonly found out that around 85% of women who are suffering from cellulite related problems look for the genuine anti cellulite solution. The use of anti-cellulite soap is mostly preferred by the sufferer of the cellulite problems mostly because it is the most effective treatment for preventing cellulite in the adipose tissue.

It is generally suggested that whenever women opts for the genuine anti cellulite solutions for preventing cellulite generation, she must look for the composition by which it is made. The anti-cellulite wraps play a vital role in the prevention of skin roughness form the harmful effects of the cellulite. The anti cellulite solution like the use of anti cellulite soaps as well as anti cellulite wraps is very helping in getting ride from the cellulite generation problem. Now anti cellulite solution can be easily available by internet too.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Perubahan Warna Di Mulut

Jika seseorang menderita anemia, lapisan mulut tampak lebih pucat dibandingkan dengan yang normal (berwarna pink kemerahan>). Bila anemia teratasi, warnanya akan kembali normal. Perubahan warna yang baru di dalam mulut harus diperiksa oleh dokter atau dokter gigi, karena bisa merupakan pertanda dari penyakit kelenjar adrenal atau kanker (melanoma). Daerah keputihan bisa timbul dimanapun di dalam mulut dan seringkali berasal dari sisa makanan yang dapat disingkirkan. Tetapi jika daerah tersebut tampak kasar dan menimbulkan nyeri, serta berdarah jika disentuh, mungkin merupakan suatu infeksi jamur (thrush).

Daerah keputihan dalam mulut juga bisa merupakan penebalan lapisan keratin, daerah ini disebut leukoplakia<. Keratin merupakan suatu protein yang kokoh, yang dalam keadaan normal melindungi lapisan kulit paling luar tetapi juga ditemukan dalam jumlah kecil pada lapisan mulut. Kadang keratin dapat terbentuk dalam mulut, terutama pada perokok atau pemakai tembakau sedotan.

Daerah kemerahan dalam mulut (eritroplakia) bisa terjadi jika lapisan mulut menipis dan pembuluh darah terlihat lebih jelas daripada biasanya. Daerah kemerahan maupun daerah keputihan bisa merupakan non-kanker (jinak), prekanker maupun kanker (ganas). Penderita liken planus di pipi sebelah dalam atau di pinggir lidah, juga bisa memiliki ruam kulit yang terasa gatal. Liken planus bisa menyebabkan luka terbuka yang menimbulkan nyeri. Bintik-bintik yang menyerupai butir-butir pasir yang kecil, yang dikelilingi oleh cincin kemerahan (bintik Koplik), yang timbul di pipi sebelah dalam yang berhadapan dengan gigi belakang, merupakan pertanda dari campak.

Koplik spot

Langit-langit mulut.

Perubahan warna pada langit-langit mulut bisa disebabkan oleh iritasi atau infeksi. Langit-langit mulut pada perokok yang mengisap pipa (cangklong), memiliki permukaan kasar yang berwarna putih disertai bintik-bintik merah (langit-langit perokok). Setelah seseorang melakukan oral sex (hubungan seksual melalui mulut) dengan mitra seksual pria, akan timbul bintik merah kecil sebesar ujung peniti yang berasal dari pecahnya pembuluh darah (peteki) di langit-langit mulut. Bintik-bintik ini akan menghilang dalam beberapa hari. Peteki juga merupakan pertanda dari kelainan darah atau mononukleosis infeksiosa. Pertumbuhan berlebih yang berwarna merah di langit-langit mulut paling sering disebabkan oleh gigi palsu yang tidak cocok atau gigi palsu yang terlalu lama tertanam dalam mulut. Biasanya semua peralatan gigi yang bisa dibongkar-pasang, harus dilepaskan pada saat tidur, dibersihkan dan direndam dalam secangkir air. Pada penderita AIDS, bercak keunguan yang disebabkan oleh sarkoma Kaposi bisa timbul di langit-langit mulut.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Manfaat Gigi Susu

Beberapa dari anda yang memperhatikan kesehatan gigi terutama kesehatan gigi anak pasti bertanya-tanya sebenarnya buat apa sih gigi susu itu tumbuh? nah mungkin saya bisa memberikan beberapa penjelasan disini simak yah :) Secara umumungsi gigi selain untuk proses awal pencernaan makanan, fungsi bicara, dan fungsi estetika sebagai keindahan wajah. Namun apa sih kegunaan gigi susu, kenapa ga langsung aja ke gigi permanen?

Nah TUHAN menciptakan segala sesuatu pastilah ada manfaatnya, kembali ke gigi susu, gigi susu memiliki fungsi penting sebagai penunjuk jalan gigi tetap/ permanen yang akan tumbuh dimana gigi permanen berada dibawah gigi susu. Setiap periode sudah tersusun untuk digantikan secara berurutan oleh gigi berikutnya. Sesuai urutannya pada gigi seri susu akan digantikan oleh gigi seri tetap/permanen, gigi geraham susu akan digantikan pula oleh gigi geraham permanen, sedangkan dibelakan gigi geraham susu yang terakhir sudah dikapling untuk tempat gigi geraham besar tetap yang pertama. jadi semua sudah terpola, kemana gigi permanen akan menempati posisinya masing-masing.

Pencabutan gigi susu sebelum waktunya akan mengacaukan sistem keseimbangan susunan gigi didalam mulut. Pencabutan yang terlalu awal akan menyebabkan terjadinya pergeseran posisi gigi. Akibatnya, gigi tetap / permanen yang akan tumbuh tidak akan memperoleh ruang cukup dan akan tumbuh gigi tetap dengan susunan gigi berjejal. Kasus seperti ini bisa ditangani oleh sokter gigi bagian orthodonti. namun mengapa kita kita harus menunggu kalau perbaikan bisakita lakukan mulai dari sekarang dan yang paling pentinga adalah pencegahan. semoga artikel ini bisa membuka pikiran kita mengenai kesehatan dan bertindak positif untuk mencegah penyakit yang akan tibul akibat kelalaian dan ketidah tahuan kita.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Setiap luka terbuka yang berlangsung selama 2 minggu atau lebih harus diperiksa oleh dokter gigi atau dokter umum, terutama jika tidak menimbulkan nyeri. Luka terbuka yang menimbulkan nyeri di bibir atau pipi biasanya memiliki penyebab yang tidak terlalu serius; bisa merupakan sariawan (canker sores) atau merupakan akibat dari tergigitnya bibir atau pipi secara tidak sengaja.

Canker sores

Luka terbuka di dalam mulut seringkali berwarna putih, kadang dengan pinggiran yang berwarna merah. Suatu luka terbuka bisa terbentuk jika penderita meletakkan aspirin diantara pipi dan gusi sebagai suatu cara (yang salah) untuk mengurangi sakit gigi. Luka di mulut bisa merupakan pertanda dari sindroma Behcet, yang juga menimbulkan luka pada mata dan alat kelamin. Suatu luka terbuka berwarna putih yang tidak menyebabkan nyeri (cangker) dan timbul di dalam mulut atau di bibir dalam waktu 1-13 minggu setelah penderita menjalani oral sex (hubungan seksual melalui mulut), bisa merupakan stadium awal dari sifilis. Luka ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu. 1-4 bulan kemudian, suatu bercak putih (bercak berlendir, suatu pertanda lanjut dari sifilis yang tidak diobati) juga bisa terbentuk di bibir atau di dalam mulut. Luka terbuka (cangker) maupun bercak berlendir sangat menular, bahkan bisa ditularkan melalui ciuman.

Dasar mulut merupakan tempat dimana sering ditemukannya kanker, terutama pada peminum alkohol dan perokok usia pertengahan dan usia lanjut. Berbagai jenis kista juga bisa terbentuk di dasar mulut. Kista ini seringkali harus diangkat melalui pembedahan karena mengganggu penderita. Lepuhan besar yang berisi cairan bisa timbul di bagian manapun dari mulut. Biasanya merupakan akibat dari cedera atau berhubungan dengan suatu penyakit (misalnya pemfigus). Beberapa penyakit virus (misalnya campak Jerman) juga bisa menyebabkan kelainan yang bersifat sementara di dalam pipi, terutama pada anak-anak.

Infeksi yang menyebar dari pembusukan gigi bawah ke dasar mulut merupakan masalah yang serius. Suatu infeksi yang sangat berat disebut angina Ludgwig, bisa menyebabkan pembengkakan hebat di dasar mulut, yang bisa mendorong lidah ke atas sehingga menyumbat saluran pernafasan. Jika hal ini terjadi, diperlukan penanganan darurat untuk membantu pernafasan penderita. Jika seseorang sering menggigit bagian pipi sebelah dalam atau bagian dalam mulut berulang kali mengalami luka, bisa tumbuh suatu fibroma karena iritasi. Benjolan kecil, tegas dan tidak menimbulkan nyeri ini, bisa diangkat melalui pembedahan. Kutil bisa menginfeksi mulut jika seseorang mengisap-isap kutil yang tumbuh di jari tangannya. Jenis kutil lainnya (kondiloma akuminata) juga bisa ditularkan melalui oral sex.

Langit-langit Mulut (palatum).

Sialometaplasia nekrotisasi merupakan suatu luka menganga di permukaan langit-langit mulut yang timbul secara tiba-tiba dalam 1-2 hari. Kelainan ini sering meluas dan menakutkan, tetapi tidak menimbulkan nyeri. Penyakit ini sering terjadi setelah daerah tersebut mengalami cedera (misalnya karena prosedur gigi) dan akan mereda dalam waktu 2 bulan. Suatu penonjolan tulang yang tumbuh secara lambat (torus) bisa timbul di pertengahan langit-langit mulut.. Pertumbuhan ini sering terjadi dan tidak berbahaya. Muncul selama masa pubertas dan menetap seumur hidup penderita.

Tumor di langit-langit mulut (baik ganas maupun jinak), seringkali terjadi pada usia 40-60 tahun. Pada stadium awal hanya memiliki sedikit gejala: penderita merasakan adanya pembengkakan di langit-langit mulut atau merasakan bahwa gigi bagian atas menjadi goyah. Nyeri baru timbul beberapa waktu kemudian. Pada sifilis stadium lanjut, suatu lubang (gumma) bisa timbul di langi-langit mulut.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Today, most of the adult people of the modern era are suffering from the problem in their Penis. They are generally affected by the short length of their penis and for the purpose of increasing their penis size they are adopting several methods. Penis Stretcher is one of the most fine and genuine device which is very helping in the stretching up of penis in order to increase its size.

The devices like Penis Stretchers are the most prominent devices and are generally known by the name of the Penis Extender Devices in the market. It is generally found out the researches done by the researchers that the penis extender devices are the best methods for the penis enlargement. The use of this device for the penis enlargement like Penis Stretcher does not cause any kind of side effects into the body of the user. So, one easily prefer it without any hesitation in mind regarding its adoption.

The device like Penis Extender is quite effective in the enlargement of the penis size and it mostly preferred by most of h young generation men. The device gives best result in a short time and do not create any harmful effect in the body. The device like Penis Stretcher is the best method as it approved by the scientists of various countries too.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

Perubahan Pada Lidah

Cedera adalah penyebab paling sering dari timbulnya rasa tidak nyaman di lidah. Lidah memiliki banyak ujung saraf untuk nyeri dan raba dan jauh lebih peka terhadap nyeri dibandingkan bagian tubuh lainnya. Lidah sering tergigit secara tidak sengaja, tetapi segera membaik. Tambalan atau gigi pecah yang tajam bisa menimbulkan kerusakan pada lidah. Suatu pertumbuhan berlebih dari jonjot-jonjot normal di lidah bisa menyebabkan gambaran lidah berambut. Rambut ini bisa mengalami perubahan warna jika penderita merokok atau mengunyah tembakau, memakan makanan tertentu atau tumbuh bakteri berwarna pada lidah.

Lidah berrambut hitam

Lidah juga akan tampak berambut setelah demam, setelah pengobatan antibiotik atau jika terlalu sering menggunakan obat kumur peroksida. Pangkal lidah bisa terlihat kehitaman jika eseorang menggunakan sediaan bismut untuk sakit maag. Menyikat lidah dengan sikat gigi dapat menghilangkan perubahan warna tersebut. Suatu selaput putih pada tepi lidah yang bila diusap menimbulkan perdarahan mungkin menunjukkan suatu thrush.

Lidah yang kemerah-merahan bisa merupakan tanda dari anemia pernisiosa atau suatu kekurangan vitamin. Anemia karena kekurangan zat besi juga membuat lidah terlihat pucat dan licin (karena lidah kehilangan jonjot-jonjotnya). Gejala awal dari demam scarlet bisa merupakan perubahan warna lidah yang normal menjadi seperti strawberi dan raspberi. Bercak-bercak putih, bisa timbul pada demam, dehidrasi, sifilis stadium 2, trush, liken planus, leukoplakia atau pernafasan melalui mulut. Lidah licin dan kemerahan disertai nyeri merupakan pertanda dari pellagra, suatu jenis malnutrisi karena kekurangan niasin dalam makanan.

Pada lidah geografis, beberapa daerah lidah tampak putih dan daerah lainnya tampak merah dan licin. Daerah yang mengalami perubahan warna sepertinya berpindah-pindah selama beberapa tahun atau seumur hidup pendeirta. Hal ini biasanya tidak menimbulkan nyeri dan tidak memerlukan pengobatan. Benjolan kecil di kedua sisi lidah biasanya tidak berbahaya, tetapi benjolan pada salah satu sisi lidah bisa bersifat ganas. Daerah kemerahan atau keputihan, luka terbuka atau benjolan di lidah tanpa sebab yang pasti, terutama jika tidak menimbulkan nyeri, merupakan pertanda dari kanker dan harus diperiksa. Sebagian besar kanker mulut tumbuh di tepi lidah atau di dasar mulut. Kanker hampir tidak pernah tumbuh di pangkal lidah.

Luka terbuka di lidah bisa disebabkan oleh virus herpes simpleks, tuberkulosis, infeksi bakteri atau sifilis stadium dini. Luka terbuka juga bisa disebabkan oleh alergi atau penyakit sistem kekebalan. Glossitis adalah suatu peradangan pada lidah (kemerahan, pembengkakan dan nyeri). Glossodinia adalah suatu perasaan terbakar atau perasaan nyeri di lidah. Biasanya tidak memiliki penampakan yang khusus atau penyebab yang jelas; tetapi mungkin disebabkan oleh tekanan pada gigi oleh lidah, reaksi alergi atau bahan iritan (misalnya alkohol, bumbu dapur atau tembakau). Mengganti pasta gigi, obat kumur atau mengunyah permen karet dapat menghilangkan rasa nyeri. Glosodinia kadang-kadang merupakan pertanda dari gangguan emosional atau penyakit mental. Bisa diberikan obat anti cemas dosis rendah. Tanpa memandang penyebabnya, keadaan ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya.

Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.

By: kesehatan gigi « Trustya Blog

Menjaga Kesehatan Gigi – Gigi merupakan bagian yang kecil dan keras di dalam mulut. Gigi ini mempunyai struktur yang bervariasi yang memungkinkan untuk melakukan banyak tugas. Sebenarnya fungsi utama gigi adalah untuk merebok dan mengunyah makanan. Akar dari gigi tertutup oleh gusi dan gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah terjadinya lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya.

Gigi sangat berperan penting dalam proses pencernaan makanan, dengan demikian gigi memang benar-benar harus dirawat agar tetap dalam keadaan sehat. Berikut ini saya mencoba untuk memberikan tips sederhana untuk merawat gigi agar tetap sehat :
1. Rajinlah menggosok gigi setiap hari, khususnya sebelum tidur sangat dianjurkan untuk menggosok gigi, minimal 2 kali sehari.

2. Hindari makan makanan yang manis dan dingin secara bersamaan. Gigi bisa rusak bukan hanya karena disebabkan oleh bakteri saja melainan dapat juga disebabkan oleh kerusakan mekanis seperti keretakan gigi, perubahan suhu yang mendadak, setidaknya 10 derajat celcius dari panas ke dingin atau sebaliknya.

3. Kurangi makan makanan yang bersifat asam. Gigi juga dapat mengalami kerusakan jika terlalu banyak mengkonsumsi asam,karena dapat menyebabkan gigi terasa nyeri.

4. Hindari makan makanan yang bersifat lengket dan manis. Makanan manis seperti gula adalah salah satu makanan yang paling digemari oleh bakteri di mulut. Bila anda makan makanan yang bersifat manis hendaknya terus berkumur yang bersih agar sisa gula bisa larut dan tidak menempel lagi pada gigi.

5. Rajinlah memeriksakan gigi ke dokter gigi. Minimal 6 bulan sekali.

Demikian tips sederhana menjaga kesehatan gigi dari saya dan semoga ada manfaatnya bagi anda semua.

kesehatan gigi , cara menjaga kesehatan gigi , menjaga kesehatan gigi , fungsi gigi , kesehatan gigi adalah , tips menjaga gigi , tips kesehatan gigi , merawat kesehatan gigi , kesehatana gigi , Tips menjaga kesehatan gigi

Related posts:

Menjaga kesehatan ginjal

Menjaga Kesehatan Gigi – Gigi merupakan bagian yang kecil dan keras di dalam mulut. Gigi ini mempunyai struktur yang bervariasi yang memungkinkan untuk melakukan banyak tugas. Sebenarnya fungsi utama gigi adalah untuk merebok dan mengunyah makanan. Akar dari gigi tertutup oleh gusi dan gigi memiliki struktur pelindung yang disebut email gigi, yang membantu mencegah terjadinya lubang di gigi. Pulp dalam gigi menciut dan dentin terdeposit di tempatnya.

Gigi sangat berperan penting dalam proses pencernaan makanan, dengan demikian gigi memang benar-benar harus dirawat agar tetap dalam keadaan sehat. Berikut ini saya mencoba untuk memberikan tips sederhana untuk merawat gigi agar tetap sehat :
1. Rajinlah menggosok gigi setiap hari, khususnya sebelum tidur sangat dianjurkan untuk menggosok gigi, minimal 2 kali sehari.

2. Hindari makan makanan yang manis dan dingin secara bersamaan. Gigi bisa rusak bukan hanya karena disebabkan oleh bakteri saja melainan dapat juga disebabkan oleh kerusakan mekanis seperti keretakan gigi, perubahan suhu yang mendadak, setidaknya 10 derajat celcius dari panas ke dingin atau sebaliknya.

3. Kurangi makan makanan yang bersifat asam. Gigi juga dapat mengalami kerusakan jika terlalu banyak mengkonsumsi asam,karena dapat menyebabkan gigi terasa nyeri.

4. Hindari makan makanan yang bersifat lengket dan manis. Makanan manis seperti gula adalah salah satu makanan yang paling digemari oleh bakteri di mulut. Bila anda makan makanan yang bersifat manis hendaknya terus berkumur yang bersih agar sisa gula bisa larut dan tidak menempel lagi pada gigi.

5. Rajinlah memeriksakan gigi ke dokter gigi. Minimal 6 bulan sekali.

Demikian tips sederhana menjaga kesehatan gigi dari saya dan semoga ada manfaatnya bagi anda semua.

kesehatan gigi , cara menjaga kesehatan gigi , menjaga kesehatan gigi , fungsi gigi , kesehatan gigi adalah , tips menjaga gigi , tips kesehatan gigi , merawat kesehatan gigi , kesehatana gigi , Tips menjaga kesehatan gigi

Related posts:

Menjaga kesehatan ginjal

Sumpah Dokter

Sekedar mengingatkan isi sumpah dokter ataupun teman-teman non medis agar tau apa sih isi dari sumpah dokter itu.berikut saya kutipkan sumpah dokter. Kalau dari teman-teman yang berhadapan dengan masalah dibidang medis dan rasanya dokter telah melanggar sumpahnya mohon diingatkan untuk masa depan dunia medis indonesia agar tidak tercemar dengan kelakuan-kelakuan yang tidak bertanggung jawab dan hanya mementingkan uang saja.

Sumpah Dokter Indonesia adalah sumpah yang dibacakan oleh seseorang yang akan menjalani profesi dokter Indonesia secara resmi. Sumpah Dokter Indonesia didasarkan atas Deklarasi Jenewa (1948) yang isinya menyempurnakan Sumpah Hippokrates.

Lafal Sumpah Dokter Indonesia pertama kali digunakan pada 1959 dan diberikan kedudukan hukum dengan Peraturan Pemerintah No.69 Tahun 1960. Sumpah mengalami perbaikan pada 1983 dan 1993.


Demi Allah, saya bersumpah bahwa :

Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan;
Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan pernyataan terima kasih yang selayaknya;
Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang berhormat dan bermoral tinggi, sesuai dengan martabat pekerjaan saya;

Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan;
Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter;
Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur jabatan kedokteran;
Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagai mana saya sendiri ingin diperlakukan;
Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbang an keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan sosial;
Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan;
Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kedokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan;

Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya.

Demikian lah isi dari sumpah tersubut, berapa persenkah dokter yang benar2 mematuhi dan dengan hati yang tulus iklas menjalankan sumpah tersebut.

Sikat dan Odol

Sikat gigi
Sikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang berbentuk sikat kecil dengan pegangan. Pasta gigi biasanya ditambahkan ke sikat gigi sebelum menggosok gigi. Sikat gigi banyak jenisnya, dari yang bulunya halus sampai kasar, bentuknya kecil sampai besar, dan berbagai desain pegangan. Kebanyakan dokter gigi menganjurkan penggunaan sikat yang lembut karena sikat keras dapat merusak lapisan enamel dan melukai gusi. Terdapat juga sikat gigi

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan gigi adalah dengan menyikat gigi. Dengan menyikat gigi, kebersihan gigi dan mulut pun akan terjaga, selain menghindari terbentuknya lubang-lubang gigi dan penyakit gigi dan gusi. Banyak jenis dan ragam sikat gigi yang dijual di pasaran, dari yang manual maupun elektrik. Sebetulnya, apa saja syarat sikat gigi yang bagus? Yang terpenting adalah bulu sikat dan lebar kepala sikat. Untuk bisa menjangkau daerah-daerah gigi bagian belakang, ukuran kepala sikat gigi yang ideal adalah 35 - 40 mm. Bahkan, orang dewasa sebaiknya juga memakai sikat gigi anak, karena ukurannya yang kecil akan membantu menjangkau bagian gigi yang paling dalam.

Sedikit tips dalam memilih sikat gigi ( mudah-mudahan bisa membantu yah)

Pilihlah sikat gigi yang kepalanya cukup kecil sehingga dapat digunakan dengan baik dalam rongga mulut. Bagi orang dewasa panjang kepala sikat gigi 2,5 cm, sedangkan pada anak 1,5 cm.

Panjang bulu sikat gigi hendaknya sama. Sikat gigi dengan bulu yang panjangnya berbeda tidak dapat membersihkan permukaan datar tanpa menimbulkan tekanan pada beberapa bulu sikat.

Tekstur bulu sikat hendaknya memungkinkan digunakan dengan efektif tanpa merusak jaringan. Jangan memilih bulu keras sebab dapat merusak jaringan. Yang terlalu lunak pun dikhawatirkan tidak dapat membersihkan plak dengan sempurna. Yang paling tepat sikat gigi dengan kekakuan bulu sikat medium.

Gagang sikat harus cukup lebar dan tebal agar dapat dipegang kuat dan dikontrol dengan baik.

Untuk cara menggosok gigi yang baik dan benar sudah saya posting jadi silahkan liat ya ( sengaja saya tidak jelaskan disini karena masih banyak yang perlu diuraikan ntar biar ga bosen ^^)

Pasta gigi atau odol
Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi, biasanya dengan sikat gigi. Di Indonesia, pasta gigi sering juga disebut Odol, yaitu salah satu merek pasta gigi. Walaupun merek ini sudah berpuluh-puluh tahun tidak lagi dijual di Indonesia, nama Odol telah menjadi nama generik.

Sidikit tips memilih pasta gigi atau odol yang baik:
1. Pilih pasta gigi yang mengandung cukup fluoride. Fluoride berfungsi untuk menjaga gigi agar tidak berlubang. Namun, anak-anak di bawah 3 tahun sebaiknya tidak memakai odol. Pasalnya, terlalu banyak fluoride justru tidak bagus dan membuat gigi lebih rapuh.

2. Pilih pasta gigi yang busanya tidak terlalu banyak. Busa yang terlalu banyak menunjukkan bahwa kandungan deterjen di dalamnya juga banyak. Pendapat bahwa semakin banyak busa semakin baik, tentu tidak benar.

3. Hindari langsung makan setelah menyikat gigi. Pasalnya, kadar asam mulut akan turun dan fluoride pun hilang, sehingga kuman akan masuk lagi. Makan sebaiknya 1 - 2 jam setelah menyikat gigi.

4. Untuk menjaga kondisi gigi, setiap 6 bulan sekali anak sebaiknya dibawa ke dokter gigi untuk dilakukan topical fluoride (pelapisan gigi). Apalagi bagi anak anak yang malas menyikat gigi.

Mungkin sekian dulu masih bingung ni mo nulis apa lagi kalo ada pertanyaan silahkan komen, saran dan kritik selalu saya terima dengan senang hati.

Silahkan Copy Paste

Kalau ditanyakan apakah saya mendukung gerakan copy paste? tidak juga, sebenarnya saya netral saja dan menganggap semua itu adalah hak dari empunya blog masing-masing. Saya tidak akan menganjurkan untuk mengcopy paste setiap bahan yang ada di internet dan tidak juga melarang untuk tindakan copy paste tersebut. Namun di www.kesehatangigi.blogspot.com alias di blog ini anda dipersilahkan untuk copy paste sepuasnya melampiaskan kerinduan anda untuk mengcopy paste hehehe. Mengapa saya memperbolehkan copy paste disini karena saya membuat blog ini adalah untuk media informasi kepada teman - teman. jadi kalau ga boleh dicopy paste ntar mahal dunk bayar warnetnya hehehehe. lagi pula tidak adil rasanya kita melarang pengunjung mengcopy paste artikel kita, sedangkan berbagai situs dengan bebas dan secara full mengumbar artikel dan tulisan kita seperti : feedburner, technoraty, google, dll. Dimana situs - situs tersebut lebih rakus mengcopy paste dari pada pengunjung setia blog kita ( yang setuju angkat tangan dunk hehe...). Nah sekarang apakah kita lebih sayang kepada web yang dalam nota benenya robot dari pada sesama manusia? dan apa tujuan kita mempublikasikan tulisan kita diinternet kalau tidak boleh dilihat atau dibagi dengan orang lain, kan lebih baik disimpan dalam hati saja :) atau diketik manual dan simpan baik - baik dalam lemari. Rasanya itu aja deh alasan saya untuk memperbolehkan anda sekalian untuk mengcopy paste semua artiel disini :). Dan kalau ada yang mau mempubliasikan lagi dalam blognya saya persilahkan. Kalau masih ada rasa tanggung jawab dan kode etik ya bisa diberikan alamat suber anda mengcopy paste aryikel tersebut, bukan hanya untuk di kesehatangigi.blogspot.com saja namun untuk blog atau web yang lain juga.
Mulailah belajar menjadi orang yang bertanggung jawab dan saling menghargai.

Gabung Diajang Kompetisi Blog

Informasi ini saya dapatkan dari oom mungkin agak telat tapi saya tetap mengajak rekan-rekan blogger untuk berpartisipasi di ajang penghargaan untuk blogger.

Tujuan saya mangikuti even ini hanya untuk maramaikan peserta dari indonesia ke ajang dunia dimana selama ini bangsa kita mengalami keterpurukan. apa salahnya kita membangkitkan dan memulihkan nama baik bangsa kita melalui blog :) setujukan semuanya?
untuk berpartisipasi dan mndukung blog ini silahkan klik banner dibawah ini :

My site was nominated for Best Blog of All Time!

My site was nominated for Best Health Blog!

Sebelumnya saya ucapkan terima kasih karena telah mengunjungi blog ini dan sudi mendukung blog ini.

Jumat, 03 Juni 2011

Rokok dan Gigi

mengapa rokok sangat erat kaitannya dengan kesehatan gigi dan mulut? jelas secara gampang bisa dijawab, karena rokok dihisap melalui mulut ( saya rasa ga ada tempat lain untuk menghisap rokok ^^). Secara gampang bisa kita lihat bibir seorang perokok memang terlihat lebih gelap dibandingkan dengan bibir seorang yang bukan perokok, mengapa?

Secara umum kita mengetahui rokok yang ada di Indonesia ada 2 jenis, rokok dengan filter dan tanpa filter ( lebih dikenal dengan rokok kretek). Rokok tanpa filter cenderung lebih cepat merubah warna gigi dari pada rokok dengan filter.

Sekarang mari kita ikuti jejak asap rokok kenapa begitu banyak organ" tubuh yang dirugikan. Saat kita menghisap rokok asap yang keluar dari sebatang rokok menuju rongga mulut, beberapa detik asap rokok dengan jutaan zat" kimia berada dalam rongga mulut dan mempengaruhi jaringan dan organ yang ada dalam rongga mulut termasuk gigi itu sendiri. Asap panas yang berhembus terus menerus ke dalam rongga mulut merupakan rangsangan panas yang menyebabkan perubahan aliran darah dan mengurangi pengeluaran ludah. Akibatnya rongga mulut menjadi kering dan lebih an-aerob (suasana bebas zat asam) sehingga memberikan lingkungan yang sesuai untuk tumbuhnya bakteri an-aerob dalam plak. Dengan sendirinya perokok beresiko lebih besar terinfeksi bakteri penyebab penyakit jaringan pendukung gigi dibandingkan mereka yang perokok.

Gusi seorang perokok juga cenderung mengalami penebalan lapisan tanduk. Daerah yang mengalami penebalan ini terlihat lebih kasar dibandingkan jaringan di sekitarnya dan berkurang kekenyalannya. Penyempitan pembuluh darah yang disebabkan nikotin mengakibatkan berkurangnya aliran darah di gusi sehingga meningkatkan kecenderungan timbulnya penyakit gusi.

Tar dalam asap rokok juga memperbesar peluang terjadinya radang gusi, yaitu penyakit gusi yang paling sering terjadi disebabkan oleh plak bakteri dan factor lain yang dapat menyebabkan bertumpuknya plak di sekitar gusi. Tar dapat diendapkan pada permukaan gigi dan akar gigi sehingga permukaan ini menjadi kasar dan mempermudah perlekatan plak. Dari perbedaan penelitian yang telah dilakukan plak dan karang gigi lebih banyak terbentuk pada rongga mulut perokok dibandingkan bukan perokok. Penyakit jaringan pendukung gigi yang parah, kerusakan tulang penyokong gigi dan tanggalnya gigi lebih banyak terjadi pada perokok daripada bukan perokok. Pada perawatan penyakit jaringan pendukund gigi pasien perokok memerlukan perawatan yang lebih luas dan lebih lanjut. Padahal pada pasien bukan perokok dan pada keadaan yang sama cukup hanya dilakukan perawatan standar seperti pembersihan plak dan karang gigi.

Keparahan penyakit yang timbul dari tingkat sedang hingga lanjut berhubungan langsung dengan banyaknya rokok yang diisap setiap hari berapa lama atau berapa tahun seseorang menjadi perokok dan status merokok itu sendiri, apakah masih merokok hingga sekarang atau sudah berhenti.
Nikotin berperan dalam memulai terjadinya penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada cairan gusi.

Beberapa perawatan memang sangat menganjurkan pada pasien perokok untuk benrhenti merokok untuk sementara waktu, selama dalam proses perawatan. Seperti pasien yang dalam masa pemsangan implan.

Dapat disimpulkan kerugian yang timbul akibat kebiasaan merokok pada kesehatan gigi dan mulut:

1. Perubahan warna gigi, gusi dan bibir.
2. Karies pada gigi akan semakin cepat terbentuk.
3. Kemungkinan kanker pada jaringan mulut sangat besar.
4. Bau nafas jelas beraroma rokok.
5. Berubahnya jaringan" dalam rongga mulut yang menyebabkan berbagai dampak negatif terhadap kesehatan mulut itu sendiri seperti pemicu terbantuknya karies.

Oral Hygiene


Cara-cara yang dapat dilakukan sendiri dan saya rasa efektif dalam menjaga oral hygiene seperti :

a. sikat gigi : semua orang sudah tahu tentunya cara yang satu ini, mungkin juga sudah dilakukan setiap hari. Jadi yang penting disini adalah pengenalan teknik sikat gigi yang tepat, memotivasi untuk sikat gigi secara teratur dan pemilihan pasta gigi dengan tepat. Teknik sikat gigi yang secara horizontal adalah lazim dikenal umum, dan itu merupakan suatu kesalahan karena dengan cara demikian lambat laun dapat menimbulkan resesi gingival dan abrasi gigi. Lebih lanjut lagi, penyakit-penyakit periondontal akan lebih mudah terjadi.

Pemilihan bulu sikat yang halus juga penting supaya tidak melukai gusi. Hendaknya sikat gigi diganti sekurang-kurangnya tiap sebulan sekali, dengan demikian bulu sikat masih tetap efektif dalam membersihkan gigi. Pasta gigi berfluoride selayaknya dipilih karena dari penelitian kandungan fluoride tersebut mampu menurunkan angka karies melalui 2 hal ; mengeliminasi dental plak yang merupakan cikal bakal karies serta suplemen topikal fluoride bagi gigi sebagai mineral protektif penting terhadap karies.

b. Kumur-kumur antiseptik( Oral Rinse) : terdapat berbagai bahan aktif yang sering digunakan sebagai kumur-kumur. Yang dijual bebas umumnya berasal dari minyak tumbuh-tumbuhan seperti metal salisilat ( seperti pada produk Listerine ), sedangkan yang perlu diresepkan dokter adalah chlorhexidine 0.20 % ( seperti pada produk minosep) dan H2O2 1.5 % atau 3.0 %. Kumur-kumur yang lebih murah dan cukup efektif adalah dengan air garam hangat.

Sebenarnya kumur-kumur lebih diperlukan pada penyakit-penyakit gusi dan periodontal sedangkan dalam penggunaan sehari-hari tidak terbukti dalam mencegah karies,apalagi jika penggunaannya tidak diawali dengan sikat gigi. Jadi penting untuk diketahui bahwa kumur-kumur bukanlah pengganti sikat gigi dan sikat gigi masih menjadi upaya pencegahan terpenting dari penyakit-penyakit gigi, khususnya karies. Bahkan jika kumur-kumur terlalu sering digunakan akan menyebabkan flora normal mulut akan mati dan merangsang pertumbuhan candida serta juga membuat mulut dan menjadi kering seperti terbakar.

c. Dental floss atau benang gigi : akhir-akhir ini cara ini mulai banyak diperkenalkan , dan cukup ampuh untuk membersihkan di sela-sela gigi. Tapi teknik harus dimengerti dengan tepat karena jikalau tidak, alih-alih mencegah penyakit periodontal, yang terjadi malah melukai gusi dan membuat radang.

d. Pembersih lidah : juga mulai banyak digunakan, baik untuk membersihkan dorsum lingual yang seringkali luput kita bersihkan saat sikat gigi. Tumpukan debris di dorsum lidah penuh dengan kuman-kuman oportunis serta candida yang bermukim sebagai flora normal maupun transient. Penjelasan mengenai cara lagi-lagi diperlukan.

Mungkin setelah melakukan upaya-upaya menjaga kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar kita beranggapan kontrol ke dokter gigi tidaklah penting, namun kontrol ke dokter gigi secara teratur diperlukan sebagai salah satu upaya preventif, karena merekalah ahlinya dan terkadang kita sendiri seringkali luput mengamati perubahan pada gigi dan gusi yang masih kecil.
Untuk yang memang tidak mempunyai masalah mulut maupun gigi sebaiknya dilakukan kontrol 6 bulan sekali namun apabila mempunyai masalah seperti penyakit jaringan mulut dan gigi sebaiknya dilakukan kontrol 3 bulan sekali.

Gigi Palsu


Secara umum gigi palsu yang pada dunia kedokteran gigi lebih dikenal sebagai gigi tiruan dibedakan menjadi dua yaitu gigi tiruan lepasan (GTL) dan gigi tiruan cekat (GTC). Gigi tiruan lepasan adalah gigi tiruan yang dapat dilepas dan dipasang oleh pengguna. Sedangkan gigi tiruan cekat adalah gigi tiruan yang tidak dapat dilepas atau dipasang sendiri oleh pengguna.
Untuk lebih jelasnya bisa saya jelaskan seperti berikut:

1. Gigi Tiruan Sebagian
Yaitu gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi di dalam lengkung rahang. Ada dua macam gigi tiruan sebagian yaitu (1) Gigi Tiruan Sebagian Lepasan, yaitu GTS yang bisa dilepas dengan mudah baik oleh pasien maupun oleh dokter gigi. (2) Gigi Tiruan Sebagian Cekat, yaitu GTS yang dalam penggunaannya tidak bisa dilepas dengan mudah oleh pasien.

2. Gigi Tiruan Lengkap
Yaitu gigi tiruan yang menggantikan seluruh gigi dalam satu lengkung rahang maupun seluruh rahang di dalam rongga mulut

Bahan Gigi Tiruan

Bahan yang biasa digunakan untuk membuat gigi tiruan adalah logam, akrilik dan porselen. Adapun logam yang biasa dipakai adalah alloy emas, alloy chromium cobalt, dan alloy chromium nikel. Ketiga bahan gigi tersebut dapat dipilih sesuai kebutuhan dan disesuaikan dengan ketersediaan biaya.

Halitosis
Halitosis atau napas yang kurang sedap, penyebab dari masalah napas kurang sedap ini, menurut Dr. Robert bisa terjadi karena adanya mikro organisme pada permukaan Iidah yang banyak menghasilkan VSC atau Volatile Sulfur Compound yang merupakan senyawa sulfur mudah menguap serta berbau tidak sedap. Yang terpenting untuk menghindari masalah ini adalah melakukan perawatan kesehatan dan kebersihan secara menyeluruh di semua bagian rongga mulut setiap hari.
Untuk masalah Halitosis yang cukup ekstrim, ahli Halitosis akan menganjurkan bahan-bahan pembantu yang bentuknya seperti odol, obat kumur dan gel yang berfungsi mengubah VSC menjadi tidak berbau. Untuk itu, pertama-tama dokter akan mengukur bau napas anda salah satu cara dengan alat Halimeter. kadang masalah gigi tiruan sangan berhubungan dengan bau mulut, oleh karena itu sangat dianjurkan untuk rekan-rekan yang memakai gigi palsu untuk membersihkan dengan ekstra gigi dan mulut agar tidak terjadi bau mulut, ya walaupun sebenarnya bau mulut tidak bisa kita hindari tapi setidaknya kita mengurangi bau yang kurang sedap itu. Karena pemakaian gigi tiruan merupakan memasang benda asing didalam rongga mulut kita. secara alamiah gigi tiruan tidak dapat meniru gigi asli kita secara untuh seperti mekanisme self cleansing, yaitu pembersihan yang dilakukan oleh pasangan gigi dan gusi.
Jadi apakah anda menunggu untuk dipasang gigi tiruan ato mulai menjaga kesehatan gigi dan mulut anda mulai dari sekarang?

n.b: sekedar info saja kalau harga gigi tiruan tidaklah murah, dan perlu ekstra dana dan waktu untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bukan hanya pada saat membuat namun untuk seterusnya selama anda memakai gigi tiruan. Saya tidak membahas masalah harga disini karena harga akan bervariasi untuk disetiap dokter gigi.

;;