Jumat, 23 Maret 2012
Tips Kecantikan |
- Susu Untuk Peningkatan Status Gizi Anak
- Kecerdasan Emosional Dalam Belajar
- Buah-buah Pencegah Jerawat
- Tips Merawat Kuku untuk Kesehatan dan Kecantikan
Susu Untuk Peningkatan Status Gizi Anak Posted: 23 Mar 2012 03:46 AM PDT Indonesia masih menghadapi masalah gizi nasional yang ditunjukkan oleh hasil prevalensi rata-rata angka gizi buruk & gizi kurang balita sebesar 5,4% untuk gizi buruk dan 13% untuk gizi kurang (Hasil Survei Nasional 2007). Dimana untuk 19 propinsi lain, angka yang ada malah lebih besar lagi. Apabila diperkirakan saat ini terdapat kurang lebih 20 juta balita, maka angka tersebut akan menjadi : balita yang mengalami gizi kurang 2,5 juta & yang mengalami gizi buruk 1 juta, suatu jumlah yang cukup besar. Selain masalah gizi makro juga dijumpai defisiensi zat gizi mikro, seperti misalnya yang paling sering ditemui adalah anemia zat besi. Pada hari Sabtu, 15 Mei 2010 kemarin, Pusat Ilmu dan Teknologi Pangan dan Pertanian Asia Tenggara atau Southeast Asian Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center menyelenggarakan diskusi ilmiah yang bertema “Peranan Susu Dalam Upaya Peningkatan Status Gizi Anak: Kebijakan, Manfaat Dan Best Practices”. Hadir sebagai pembicara pada acara tersebut adalah Direktur SEAFAST Center Dr. Purwiyatno Hariyadi dan para peneliti senior dari lembaga tersebut Prof. Dr. Aman Wirakartakusumah dan Prof. Dr. Dedi Fardiaz. Diharapkan melalui diskusi yang dihadiri oleh kalangan akademisi, lembaga pemerintah, industri susu, lembaga konsumen, dan asosiasi profesi terkait ini dapat tercapai pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya susu dalam diet anak untuk perbaikan gizi. Selain hal tersebut, yang masih menjadi keprihatinan adalah masih rendahnya asupan protein hewani di Indonesia. Dimana menurut data tahun 2005, konsumsi protein hewani di Indonesia adalah 5.4 g/org/hari, angka yang masih sangat rendah dibanding konsumsi protein hewani di dunia, yaitu 23,9 g/org/hari. Padahal Asupan protein hewani memegang peranan penting dalam pemenuhan gizi anak, karena bayi dan anak balita dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, diperlukan zat gizi sesuai dengan kebutuhannya. Di sisi lain, kecenderungan prevalensi gizi lebih juga terjadi baik pada balita maupun anak usia sekolah. Status gizi kurang akan mempengaruhi indeks pembangunan manusia, di mana saat ini Indonesia menduduki peringkat ke 111 dari 182 negara. Pada periode usia bayi dan balita, zat gizi yang cukup sangat diperlukan untuk pertumbuhan fisik seperti tinggi badan dan perkembangan otak. Zat gizi tersebut dapat diperoleh dari makanan yang cukup baik dalam jumlah dan kualitasnya. Susu merupakan salah satu makanan yang potensial, karena mempunyai keunggulan diantaranya kandungan asam amino esensial, dan mineral (Ca, P, Mg, K). Selain itu, susu mempunyai kualitas protein yang baik yang ditunjukkan oleh daya cerna, skor asam amino, dan protein-efficiency ratio (PER). Meskipun demikian ASI merupakan pangan yang terbaik untuk bayi. Pemenuhan energi dan gizi untuk bayi berumur 0-6 bulan seharusnya dicukupi dari ASI saja. Namun setelah bayi berumur 6 bulan, kebutuhan energi dan gizi tidak dapat sepenuhnya dicukupi dari ASI. Oleh karena itu, setelah usia 6 bulan mulai dikenalkan makanan pendamping ASI dan konsep keragaman pangan. Untuk masyarakat Indonesia, konsumsi susu secara nasional masih sangat rendah, yaitu sekitar 7,7 lt/kap/th (setara dengan 19 g sehari) atau sekitar 1/10 konsumsi susu di dunia. Banyak faktor yang mempengaruhi, di antaranya adalah masih rendahnya produksi susu nasional, rendahnya daya beli dan budaya minum susu di masyarakat. Masyarakat sering berlebihan dalam menafsirkan manfaat produk susu akibat dari deceptive advertising, untuk itu diperlukan edukasi yang benar dari semua pihak. Selama ini, konsumen memilih produk susu berdasarkan pertimbangan antara lain peruntukan produk sesuai usia anak, anjuran dokter anak, harga, pengaruh iklan, rasa, dan promosi hadiah. Oleh karena itu, program perbaikan gizi akan lebih efektif dan akan berkelanjutan jika diiringi program edukasi gizi dan pola makan yang sehat kepada masyarakat. Dengan dukungan teknologi, perkembangan produk susu dewasa ini terbilang pesat, termasuk produk yang secara khusus diformulasikan untuk tumbuh kembang anak (usia di atas satu tahun). Dalam terminologi industri, produk ini disebut susu pertumbuhan atau secara internasional dikenal dengan istilah growing up milk (GUM). Di Indonesia, pertumbuhan produk Susu Pertumbuhan yang umumnya tersedia dalam bentuk bubuk cukup pesat. Berbagai produk Susu Pertumbuhan di pasaran Indonesia umumnya diperkaya dengan ingredient fungsional seperti asam lemak tertentu, probiotik, prebiotik (FOS/GOS), serta ingredientlain seperti vitamin dan mineral. Namun demikian, definisi legal dari Susu Pertumbuhan belum ada. Sebelum adanya konsensus mengenai kategorisasi Susu Pertumbuhan, disarankan produk pangan tersebut tetap termasuk dalam kategori 01.0 (susu dan produk olahannya). Namun jika tersedia bukti ilmiah tentang manfaat komponen fungsional tertentu maka pangan ini dapat dikelompokkan sebagai pangan fungsional sesuai dengan regulasi yang berlaku. Terdapat perbedaan pengelompokkan umur berdasarkan acuan label gizi, angka kecukupan gizi, codex dan SNI. Dengan demikian, diperlukan harmonisasi untuk mencapai konsensus tentang pengertian “Susu Pertumbuhan”. Konsensus mengenai definisi dan kategorisasi Susu Pertumbuhan ini penting, baik bagi pemerintah (pembina dan pengawas), industri (pelaku) maupun konsumen (pengguna). Konsensus tersebut akan lebih menjamin konsumen dan masyarakat luas untuk mendapatkan informasi yang benar sehingga mampu melakukan pilihan dengan lebih baik. |
Kecerdasan Emosional Dalam Belajar Posted: 22 Mar 2012 03:46 PM PDT Di tengah semakin ketatnya persaingan di dunia pendidikan dewasa ini, merupakan hal yang wajar apabila para siswa sering khawatir akan mengalami kegagalan atau ketidak berhasilan dalam meraih prestasi belajar atau bahkan takut tinggal kelas. Banyak usaha yang dilakukan oleh para siswa untuk meraih prestasi belajar agar menjadi yang terbaik seperti membentuk kelompok belajar atau mengikuti bimbingan belajar. Usaha semacam itu jelas positif, namun masih ada faktor lain yang tidak kalah pentingnya dalam mencapai keberhasilan selain kecerdasan ataupun kecakapan intelektual, faktor tersebut adalah kecerdasan emosional. Karena kecerdasan intelektual saja tidak memberikan persiapan bagi individu untuk menghadapi gejolak, kesempatan ataupun kesulitan-kesulitan dan kehidupan. Dengan kecerdasan emosional, individu mampu mengetahui dan menanggapi perasaan mereka sendiri dengan baik dan mampu membaca dan menghadapi perasaan-perasaan orang lain dengan efektif. Individu dengan keterampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi untuk berprestasi. Sedangkan individu yang tidak dapat menahan kendali atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merusak kemampuannya untuk memusatkan perhatian pada tugas-tugasnya dan memiliki pikiran yang jernih. Sebuah laporan dari National Center for Clinical Infant Programs (1992) menyatakan bahwa keberhasilan di sekolah bukan diramalkan oleh kumpulan fakta seorang siswa atau kemampuan dirinya untuk membaca, melainkan oleh ukuran-ukuran emosional dan sosial: yakni pada diri sendiri dan mempunyai minat; tahu pola perilaku yang diharapkan orang lain dan bagaimana mengendalikan dorongan hati untuk berbuat nakal; mampu menunggu, mengikuti petunjuk dan mengacu pada guru untuk mencari bantuan; serta mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan saat bergaul dengan siswa lain. Hampir semua siswa yang prestasi sekolahnya buruk, menurut laporan tersebut, tidak memiliki satu atau lebih unsur-unsur kecerdasan emosional ini (tanpa memperdulikan apakah mereka juga mempunyai kesulitan-kesulitan kognitif seperti kertidakmampuan belajar). (Goleman, 2002: 273) Penelitian Walter Mischel (1960) mengenai "marsmallow challenge" di Universitas Stanford menunjukkan anak yang ketika berumur empat tahun mampu menunda dorongan hatinya, setelah lulus sekolah menengah atas, secara akademis lebih kompeten, lebih mampu menyusun gagasan secara nalar, seta memiliki gairah belajar yang lebih tinggi. Mereka memiliki skor yang secara signifikan lebih tinggi pada tes SAT dibanding dengan anak yang tidak mampu menunda dorongan hatinya (Goleman, 2002: 81). Keterampilan dasar emosional tidak dapat dimiliki secara tiba-tiba, tetapi membutuhkan proses dalam mempelajarinya dan lingkungan yang membentuk kecerdasan emosional tersebut besar pengaruhnya. Hal positif akan diperoleh bila anak diajarkan keterampilan dasar kecerdasan emosional, secara emosional akan lebih cerdas, penuh pengertian, mudah menerima perasaan-perasaan dan lebih banyak pengalaman dalam memecahkan permasalahannya sendiri, sehingga pada saat remaja akan lebih banyak sukses di sekolah dan dalam berhubungan dengan rekan-rekan sebaya serta akan terlindung dari resiko-resiko seperti obat-obat terlarang, kenakalan, kekerasan serta seks yang tidak aman (Gottman, 1998: 250) Siswa bukanlah benda mati yang hanya bergerak bila ada daya dari luar yang mendorongnya, melainkan mahluk yang mempunyai daya-daya dalam dirinya untuk bergerak yaitu motivasi. Dengan adanya motivasi, manusia kemudian terdorong unutk melakukan suatu tindakan atau perilaku, yang termasuk di dalamnya adalah keinginan untuk berprestasi tinggi di dalam belajar. (Irwanto, 1997: 184) Arden N. Fardesen mengatakan bahwa hal yang mendorong seorang untuk belajar adalah: Keenam poin tersebut adalah kemampuan yang harus dimiliki siswa. Bila seorang siswa mampu mengaturnya dengan baik, hal tersebut menunjukan kecerdasan emosional yang baik dan akan memberikan sumbangan yang besar terhadap prestasi baiknya dalam belajar. Tapi kalau yang terjadi sebaliknya, maka siswa akan terhambat dan menhalami kesulitan dalam belajar. Melihat uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa kecerdasan emosional merupakan salah satu faktor yang penting yang seharusnya dimiliki oleh siswa yang memiliki kebutuhan untuk meraih prestasi belajar yang baik di sekolah. Siswa dengan ketrampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia akan berhasil dalam pelajaran, menguasai kebiasaan pikiran yang mendorong produktivitas mereka. Sebaliknya siswa yang tidak dapat menghimpun kendali tertentu atas kehidupan emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merampas kemampuan mereka untuk berkonsentrasi pada pelajaran ataupun untuk memiliki pikiran yang jernih, sehingga bagaimana siswa diharapkan berprestasi kalau mereka masih kesulitan mengatur emosi mereka. * Dari berbagai sumber |
Posted: 22 Mar 2012 03:46 AM PDT Buah-buah Pencegah Jerawat, Sampai saat ini, konon belum ada obat jerawat yang bisa menyembuhkan secara tuntas. Namun banyak upaya yang dapat dilakukan untuk membantu menyembuhkan atau setidaknya mengurangi tumbuhnya jerawat. Salah satunya dengan menggunakan tanaman obat yaitu tomat, belimbing wuluh, mentimun, jeruk nipis, dan temulawak yang dipercaya bisa membasmi jerawat yang membandel. Tomat (Lycopercisum esculentum Mill)Tomat mengandung aneka vitamin, diantaranya vitamin C, viamin A dan B1 serta mengandung zat-zat seperti protein, kalsium, besi, dan belerang. Untuk mengusir jerawat, pilih tomat yang sudah masak, kemudian potong-potong sama rata, setelah itu langsung dipakai untuk menggosok wajah berjerawat. Jika tekun membiasakan diri memakai buah tomat seperti diatas, wajah Anda akan kembali berseri-seri, bebas dari jerawat. Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L)Belimbing wuluh yang daging buahnya banyak mengandung air yang berasa asam. Warna buahnya ada yang hijau, ada pula yang putih. Belimbing wuluh mengandung kalsium oksalat, flavonoid, pectin, tanin, asam galat dan asam ferulat. Untuk menyingkirkan jerawat, ambil 5 buah belimbing wuluh, cuci bersih kemudian tumbuk sampai halus. Setelah itu remas-remas dengan air garam secukupnya. Gosokkan pada wajah atau bagian tubuh lain yang berjerawat. Lakukan 3 kali sehari. Bisa juga dengan ramuan tradisional sebagai berikut: Sediakan 6 buah belimbing wuluh, 2 sendok teh serbuk belerang, dan satu buah jeruk nipis. Caranya, belimbing wuluh dan serbuk belerang digiling sampai halus, kemudian remas-remas dengan air jeruk nipis. Lalu gosokkan pelan-pelan pada wajah yang berjerawat. Lakukan 3 kali sehari. Wajah anda akan kembali kinclong. Mentimun (Cucumis sativus) juga dapat digunakan untuk melawan jerawat yang nakal, disamping mengandung banyak air, juga mengandung vitamin A, B1 dan C serta beberapa zat seperti saponin, protein, lemak, kalsium, fosfor, besi dan belerang. Berkaitan dengan jerawat, pilih mentimun yang masih muda. Cuci bersih, lalu potong-potong, kemudian perlahan-lahan gosokkan pada wajah yang berjerawat. Biasakan minimal tiga kali sehari. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle)Buah jeruk nipis mengandung unsur senyawa kimia antara lain limonene, linalin asetat, geranil asetat, felladren, sitral, dan asam sitrat. Untuk menghalangi jerawat, pilih buah jeruk nipis yang sudah tua lalu potong-potong sama rata. Gosokkan pada wajah yang berjerawat, sekitar 2-3 kali sehari. Atau dengan ramuan tradisional yaitu Sediakan 20 kuntum bunga melati, 2 jari asam jawa (jawa: asam kawak), 1 buah jeruk nipis. Caranya, bunga melati, asam jawa dan belerang dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Remas-remas dengan air jeruk nipis. Kemudian gosok perlahan-lahan pada wajah yang berjerawat. Temulawak (Curcuma xanthorhiza Roxb)Temulawak memang terkenal sebagai bahan jamu dan juga bisa digunakan untuk membasmi jerawat karena didalamnya terdapat komponen utama kandungan zat yaitu kurkumin dan minyak atsiri. Kurkumin bermanfaat sebagai acnevulgaris, antiflamasi (antiradang), dan anti-hepatoksik. Pencarian Terbaru:gambarmemekanakremaja com (1) |
Tips Merawat Kuku untuk Kesehatan dan Kecantikan Posted: 21 Mar 2012 03:46 PM PDT Merawat kuku sangat penting untuk dilakukan untuk menjaga kesehatan dan juga penampilan. Kuku-kuku dapat menyimpan bakteri dan kuman penyebab penyakit yang berbahaya bagi kesehatan. Oleh karena itu, merawat kuku sangat penting untuk dilakukan secara rutin. Merawat kuku tidaklah sulit untuk dilakukan dan relatif murah karena hanya memerlukan bahan alami yang ada di sekitar kita. Merawat kuku selain dapat memberikan efek positif terhadap kesehatan, juga dapat menjaga kecantikan. Kaum perempuan pada umumnya merawat kuku demi kecantikan karena kuku yang lentik, indah, dan bersih juga merupakan bagian dari fashion. Banyak kaum perempuan yang suka mengecat kuku untuk memberikan efek berkilau pada kuku. Hal ini tidak terlalu baik untuk dilakukan terus-menerus. Merawat kuku yang sering dicat juga harus lebih spesial karena kuku yang sering dicat akan mengalami kerusakan. Merawat kuku sangatlah penting dan beberapa tips berikut ini dapat anda jadikan sebagai referensi. Anda mungkin sudah mengenal khasiat belimbing sayur untuk obat darah tinggi tetapi belum mengetahui bahwa belimbing sayur dapat anda gunakan untuk merawat kuku. Belimbing sayur dapat membuat kuku anda lebih kuat dan tidak gampang patah.
Kuku kaki dan tangan sudah jelas adalah bagian dari kecantikan. Membersihkan dan merawat kuku secara rutin adalah sangat penting. Bahkan hanya dengan melakukan perawatan kuku biasa saja sudah cukup untuk membuat kuku tetal sehat dan indah. Jadi anda tidak perlu melakukan perawatan pedicure di salon kecantikan. Merawat kuku selain menggunakan bahan-bahan herbal juga dapat dengan perawatan kuku sederhana yang bisa anda terapkan secara rutin. Salah satunya adalah dengan menggunakan bahan kimia yang aman untuk kuku untuk membersihkan kuteks atau jenis cat kuku lain. Aceton adalah satu bahan yang aman untuk menghapus cat kuku. Ketika menghapus cat kuku anda sebaiknya tidak menggosok kuku anda, anda harus mengusapnya pelan-pelan untuk menghindari rusaknya kutikula. Kuku juga harus segera anda rapikan jika sudah memanjang dan tidak beraturan. Hal ini penting untuk merawat kuku dan menghindarkan bakteri untuk masuk ke sela kuku yang sudah memanjang. Ada banyak lagi hal-hal yang harus anda applikasikan untuk merawat kuku dan membuatnya sehat. Penggunaan serum untuk menguatkan kuku perlu anda gunakan jika kuku anda bermasalah. Merawat kuku juga bisa anda lakukan melalui kebiasaan-kebiasaan yang penting untuk merawat kuku. Anda hendaknya tidak menggunakan kuku anda sebagai alat agar tidak rusak. Selain itu, anda juga harus memahami beberapa zat berbahaya seperti detergen yang bisa membahayakan kuku anda. Singkatnya, merawat kuku bisa anda lakukan mulai dari dengan memanfaatkan bahan-bahan alami sampai dengan menerapkan kebiasaan yang sehat. Pencarian Terbaru:Cara mengobati kuku rusak dan hitam (1) |
You are subscribed to email updates from Dokter Cantik To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
0 komentar:
Posting Komentar