Minggu, 05 Juni 2011
Menjaga Agar Gigi Tidak Mudah Terbentuk Karang Gigi
0 komentar Diposting oleh My Collection di 15.33
Karang gigi terjadi karena adanya sisa makanan yang tidak segera dibersihkan. Sisa makanan tersebut akan didemineralisasi oleh bakteri yang berada di dalam mulut. Karang gigi terbagi menjadi dua, suprangingival (di atas gusi) dan subgingival (di bawah gusi). Daerah yang paling sering terdapat karang gigi yaitu pada gigi depan bawah bagian belakang, gigi geraham atas sebelah pipi, dan pada sekitar gigi lubang yang jarang digunakan untuk makan. Ciri- ciri karang gigi adlah permukaan kasar, berwarna kuning sampai kehitaman, keras dan susah dihilangkan dengan sikat gigi. Sekarang Anda sudah tahu ciri – ciri karang gigi? Jika sudah, saatnya memperhatikan gigi Anda.
Bagaimana mengatasinya? Dengan scaling. Bisa dengan cara manual, yaitu dengan alat logam berujung lengkung, karang gigi dikorek- korek sampai bersih. Tetapi kalau anda tidak ahli jangan coba sendiri deh, soalnya mungkin nanti bukan karang giginya yang bersih. Malah gusinya yang luka kena alatnya. Cara yang kedua adalah dengan menggunakan alat yang bernama scaller. Kelebihan alat ini, pekerjaan pembersihan bisa lebih cepat dan halus. Pada umunya, dalam menangani karang gigi, dilakukan kombinasu keduanya. Memang kelihatannya peralatan dokter gigi seperti ini mengeriakn, tetapi ditangan yang ahli, insya Allah semuanya jadi lancar.
Bagaimana menjaga agar gigi kita tidak mudah terbentuk karang gigi? Rajin- rajinlah sikat gigi setelah makan atau berkumur setelah makan dan minum manis serta gosok gigi menjelang tidur. Terbentuknya karang gigi juga dipengaruhi ole pH air liur (derajat keasaman air liur). Oleh karena itu sebelum karang gigi bertambah banyak, cepatlah periksa dan bersihkan ke dokter gigi anda. Agar gigi sehat sehingga senyum indah Anda tetap mengembang
Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.Jumat, 03 Juni 2011
Cokelat bukanlah penyebab utama kerusakan pada gigi (caries). Kerusakan pada gigi umumnya disebabkan sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan. Bila anak-anak dibiasakan untuk menggosok gigi setelah mengkonsumsi cokelat, niscaya gigi yang rusak dapat dihindari. Apalagi, cokelat dengan kualitas baik seperti couverture (cokelat murni), mampu lumer dalam suhu 40 derajat Celcius. Yang paling penting disini adalah menjaga kesehatan gigi dan mulut sesering mungkin. Karena beberapa kasus karies gigi malah diakibatkan oleh kita sendiri yang malas menggosok gigi.
Sering timbul pertanyaan seberapa banyak kita boleh mengkonsusmi coklat? Tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, namun demikian makan coklat 2-3 kali seminggu atau minum susu coklat tiap hari kiranya masih dapat diterima. Prinsip gizi sebenarnya mudah yaitu makanlah segala jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita makan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Berkaitan dengan masalah gigi coklat hanya berbahaya kalau kita membuat cklat itu berbahaya, dengan artian kita malas untuk membersihkan sisa-sisa coklat atau makanan yang menempel pada sela-sela gigi. Oleh karena itu jagalah kesehatan gigi dan mulut anda.
Semoga artikel ini bisa sedikit membantu.