Sabtu, 04 Juni 2011
Setiap luka terbuka yang berlangsung selama 2 minggu atau lebih harus diperiksa oleh dokter gigi atau dokter umum, terutama jika tidak menimbulkan nyeri. Luka terbuka yang menimbulkan nyeri di bibir atau pipi biasanya memiliki penyebab yang tidak terlalu serius; bisa merupakan sariawan (canker sores) atau merupakan akibat dari tergigitnya bibir atau pipi secara tidak sengaja.
Canker sores
Luka terbuka di dalam mulut seringkali berwarna putih, kadang dengan pinggiran yang berwarna merah. Suatu luka terbuka bisa terbentuk jika penderita meletakkan aspirin diantara pipi dan gusi sebagai suatu cara (yang salah) untuk mengurangi sakit gigi. Luka di mulut bisa merupakan pertanda dari sindroma Behcet, yang juga menimbulkan luka pada mata dan alat kelamin. Suatu luka terbuka berwarna putih yang tidak menyebabkan nyeri (cangker) dan timbul di dalam mulut atau di bibir dalam waktu 1-13 minggu setelah penderita menjalani oral sex (hubungan seksual melalui mulut), bisa merupakan stadium awal dari sifilis. Luka ini biasanya akan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu. 1-4 bulan kemudian, suatu bercak putih (bercak berlendir, suatu pertanda lanjut dari sifilis yang tidak diobati) juga bisa terbentuk di bibir atau di dalam mulut. Luka terbuka (cangker) maupun bercak berlendir sangat menular, bahkan bisa ditularkan melalui ciuman.
Dasar mulut merupakan tempat dimana sering ditemukannya kanker, terutama pada peminum alkohol dan perokok usia pertengahan dan usia lanjut. Berbagai jenis kista juga bisa terbentuk di dasar mulut. Kista ini seringkali harus diangkat melalui pembedahan karena mengganggu penderita. Lepuhan besar yang berisi cairan bisa timbul di bagian manapun dari mulut. Biasanya merupakan akibat dari cedera atau berhubungan dengan suatu penyakit (misalnya pemfigus). Beberapa penyakit virus (misalnya campak Jerman) juga bisa menyebabkan kelainan yang bersifat sementara di dalam pipi, terutama pada anak-anak.
Infeksi yang menyebar dari pembusukan gigi bawah ke dasar mulut merupakan masalah yang serius. Suatu infeksi yang sangat berat disebut angina Ludgwig, bisa menyebabkan pembengkakan hebat di dasar mulut, yang bisa mendorong lidah ke atas sehingga menyumbat saluran pernafasan. Jika hal ini terjadi, diperlukan penanganan darurat untuk membantu pernafasan penderita. Jika seseorang sering menggigit bagian pipi sebelah dalam atau bagian dalam mulut berulang kali mengalami luka, bisa tumbuh suatu fibroma karena iritasi. Benjolan kecil, tegas dan tidak menimbulkan nyeri ini, bisa diangkat melalui pembedahan. Kutil bisa menginfeksi mulut jika seseorang mengisap-isap kutil yang tumbuh di jari tangannya. Jenis kutil lainnya (kondiloma akuminata) juga bisa ditularkan melalui oral sex.
Langit-langit Mulut (palatum).
Sialometaplasia nekrotisasi merupakan suatu luka menganga di permukaan langit-langit mulut yang timbul secara tiba-tiba dalam 1-2 hari. Kelainan ini sering meluas dan menakutkan, tetapi tidak menimbulkan nyeri. Penyakit ini sering terjadi setelah daerah tersebut mengalami cedera (misalnya karena prosedur gigi) dan akan mereda dalam waktu 2 bulan. Suatu penonjolan tulang yang tumbuh secara lambat (torus) bisa timbul di pertengahan langit-langit mulut.. Pertumbuhan ini sering terjadi dan tidak berbahaya. Muncul selama masa pubertas dan menetap seumur hidup penderita.
Tumor di langit-langit mulut (baik ganas maupun jinak), seringkali terjadi pada usia 40-60 tahun. Pada stadium awal hanya memiliki sedikit gejala: penderita merasakan adanya pembengkakan di langit-langit mulut atau merasakan bahwa gigi bagian atas menjadi goyah. Nyeri baru timbul beberapa waktu kemudian. Pada sifilis stadium lanjut, suatu lubang (gumma) bisa timbul di langi-langit mulut.
Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.Label: Lainnya, Mulut, Pertumbuhan
0 komentar:
Posting Komentar