Minggu, 05 Juni 2011
1. Rajin menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi, gusi, dan lidah setiap pagi dan malam hari. Termasuk setiap selesai makan sahur dan berbuka puasa. Jika lalai menjaga kebersihan mulut, maka sisa-sisa makanan akan memancing bakteri untuk membusukannya sehingga dapat menimbulkan napas tak sedap serta kerusakan gigi
2. Jangan lupa membersihkan bagian belakang lidah dengan sikat gigi berbahan nilon yang lembut, sebab area tersebut merupakan tempat berkumpul bakteri.
3. Hindari pasta gigi yang mengandung sodium lauryl sulfate, sebab senyawa tersebut dapat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan seperti iritasi.
4. Gunakan benang gigi (dental floss) untuk membersihkan sisa-sisa makanan dari sela-sela gigi secara sempurna. Sebab, sikat gigi biasa tidak mampu menjangkau celah sempit di antara gigi
5. Jika perlu, berkumur dengan larutan penyegar mulut (mouthwash) untuk mencegah napas tak sedap. Hindari larutan penyegar mulut yang mengandung alkohol.
6. Hindari sejumlah makanan yang memiliki aroma khas seperti bawang putih, bawang merah merah, petai, atau durian. Jenis makanan tersebut masih menyisakan bau pada napas dan sendawa bahkan hingga 72 jam setelah dikonsumsi. Umumnya setelah dicerna, kandungan protein dalam makanan tersebut akan didistribusikan melalui aliran darah, lantas dibawa ke paru-paru dan keluar bersama napas hingga keluar dari sistem tubuh.
7. Perbanyak konsumsi air putih pada saat sahur dan berbuka puasa untuk menjaga kelembaban mulut karena mulut kering bisa menimbulkan napas tak sedap. Saliva (air liur) berperan dalam mencegah pertumbuhan bakteri yang berkontribusi terhadap bau mulut dengan cara membersihkan mulut dan menghilangkan sisa-sisa makanan yang menjadi penyebab bau mulut.
8. Sering-seringlah meniupkan udara keluar dari hidung terutama ketika menderita flu atau alergi untuk mencegah napas tak sedap.
Evan Hamsafir adalah kontributor tetap pada sejumlah blog kesehatan dalam Indonesia Blog Network (IBN). Evan adalah mahasiswa kesehatan yang mendalami ilmu fisioterapi dan kesehatan masyarakat.
0 komentar:
Posting Komentar