Sebab-sebab Kecemasan yang dialami Ibu Hamil
1. Perubahan-perubahan fisik selama tiga trimester
Kehamilan dapat dibagi menjadi 3 trimester yaitu trimester 1, trimester 2, dan trimester 3,
pada tiap trimester tersebut wanita hamil akan mengalami perubahan-perubahan fisik. Perubahan
fisik tersebut dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan terhadap perubahan fisik pada
trimester 1 yaitu mual-mual, muntah-muntah, pusing, cepat lelah dan capek. Sedangkan
perubahan psikologisnya adalah wanita hamil mudah marah, mudah tersinggung, dan sebagainya
pada trimester 1 wanita hamil lebih cemas dan takut akan keguguran. Hal ini dikarenakan pada
fase ini perkembangan bayi belum terlihat jelas dan lemah.
Pada trimester ke-2 ibu hamil biasanya sudah bisa menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan yang terjadi pada trimester 1. Ibu hamil pada trimester ke-2 mulai merasakan adanya
gerakan janin di dalam perutnya. Apabila wanita hamil tidak dapat merasakan gerakan-gerakan
bayi dalam kandungannya maka akan muncul kecemasana. Kecemasan ini berasal dari ketakutan
ibu hamil akan berkembangnya janin yang ada di dalam perutnya. Apakah bayi yang ada di
dalam kandungannya masih hidup atau mengalami suatu gangguan. Pada wajah ibu hamil juga
akan muncul bercak kecoklatan pada kulit hidung dan pipi. Wanita hamil yang selalu
memperhatikan kecantikan wajahnya akan merasa cemas dengan kecantikannya.
Pada trimester ke-3 kecemasan akan kembali muncul ketika akan mendekati proses
persalinan. Ibu hamul akan ditakuti oleh kesakitan yang luar biasa ketika akan melahirkan
bahkan resiko kematian. Hal ini disebabkan wanita hamil sering mendengarkan cerita-cerita,
baik dari tetangga mabupun ibu-ibu yang pernah melahirkan. Apakah ia bisa melakukan proses 2
mengejan dengan baik agar proses persalinan berlangsung dengan lancar. Jika wanita hamil
lemah, maka akan mempersulit proses melahirkan nanti.
2. Pengalaman emosional ibu hamil
Kecemasan dapat timbul ketika individu menghadapi pengalamana-pengalaman baru.
Wanita hail yang pertama kali hamil akan lebih merasa cemas dibandingkan dengan wanita
hamil yang sudah pernah melahirkan. Hal ini didasarkan bahwa "Cemas dapat timbul ketika
individu menghadapi pengalaman-pengalaman baru seperti masuk sekolah, memulai pekerjaa
baru, atau melahirkan bayi".(Stuart & Sundeen, 1993).
Wanita hamil akan belajar dari pengalaman-pengalaman emosionalnya selama menjalani
kehamilan. Apabila wanita hamil merasa terancam maka akan menimbulkan kecemasan.
Kecemasan sebagai suatu emosi yang muncul dari pengalaman subyektif individu. Tiap individu
mempunyai pengalaman-pengalaman yang berbeda sehingga antara individu yang satu dengan
individu yang lainnya tidak sama dalam menyikapi kecemasannya. Individu yang mengetahui
penyebab sumber kecemasannya akan lebih mudah untuk menghadapi kecemasan terutama pada
ibu hamil.
3. Situasi-situasi yang mengancam ibu hamil
Situasi yang mengancam ibu hamil meliputi ancaman fisik, ancaman terhadap harga diri,
dan tekanan untuk melakukan sesuatu di luar kemampuan. Individu yang merasa pada suatu
kondisi yang tidak jelas akan menimbulkan cemas. Contohnya; khawatir akan kehilangan orang
yang kita cintai, perasaan-perasaan bersalah dan berdosa yang bertentangan dengan hati nurani,
dan sebagainya. Situasi kecemasan tersebut biasanya dialami oleh wanita yang menjalani
kehamilan dan persalinan. Hal ini menandakan bahwa kebutuhan akan rasa aman sangat 3
diperlukan ketika rasa gelisah dan rasa takut muncul pada ibu hamil. Ibu hamil akan sangat cepat
mengenali diri dan bayinya jika ia berada dalam situasi-situasi seperti keguguran atau cemas
terhadap dirinya yang mengidap penyakit berbahaya bagi calon bayi.
0 komentar:
Posting Komentar